Bisnis.com, JAKARTA— Bursa emerging market melemah hingga empat kali dalam lima hari perdagangan terakhir, setelah data menunjukkan sektor manufaktur China lesu selama Juni.
Pelemahan data ekonomi China lebih mengkhawatirkan bagi investor ketimbang krisis utang Yunani.
Indeks MSCI Emerging Markets turun 0,3% ke 969,66.
Indeks Shanghai Composite turun 5% setelah mengalami reli tertinggi sejak 2009 pada Selasa. Indeks Ibovespa juga dilaporkan melemah 0,6% di Sao Paulo.
Indeks manufaktur China mencapai 50,2 selama Juni atau di bawah perkiraan rata-rata 50,4 berdasarkan survei Bloomberg.
Laporan itu memicu kekhawatiran bahwa pemerintah China belum berbuat banyak untuk mendorong pertumbuhan.
“Data manufaktur China yang tercatat di bawah perkiraan mengecewakan investor, karena hal itu mengindikasikan pertumbuhan di negara itu melemah, sehingga mempengaruhi bursa emerging markets,” ujar Tim Ghriskey sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (2/7/2015).