Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMD BIR: BPMP DKI Tak akan Jual Delta Jakarta

Kepala Badan Penanaman Modal dan Provinsi DKI Jakarta Catur Laswanto menyatakan tidak akan menambah saham di PT. Delta Jakarta Tbk. Pasalnya penurunan dividen akibat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 06/M-DAG/PER/1/2015 yang melarang peredaran minuman beralkohol (minol) di minimarket golongan A.
 Ilustrasi./
Ilustrasi./

Bisnis.com, JAKARTA- Kepala Badan Penanaman Modal dan Provinsi DKI Jakarta Catur Laswanto menyatakan tidak akan menambah saham di PT. Delta Jakarta Tbk.

Pasalnya terjadi penurunan dividen akibat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 06/M-DAG/PER/1/2015 yang melarang peredaran minuman beralkohol (minol) di minimarket golongan A.

"Kalau saya mengatakan Delta itu tidak saya jual karena dia sangat-sangat bagus," ucap Catur setelah menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank DKI di Juanda (10/4/2015).

Catur juga menyatakan PT. Delta Jakarta berhasil menyetor dividen ke Pemprov DKI Jakarta sebanyak Rp50 miliar. Catur tak menampik ada penurunan laba PT. Delta Jakarta Tbk setelah Permendag yang dicetuskan oleh Menteri Perdagangan Rahmat Gobel Januari lalu.

"Saya tidak ada juga rencana menambah saham. Jadi saham akan tetap sama 26,25%," tutur Catur.

Sebelumnya Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga menyatakan hal yang senada. Ia menyayangkan adanya rumor bahwa saham PT. Delta Jakarta akan dijual karena turunnya pendapatan.

Sebaliknya, Ahok malah memilih jika ada uang ia akan menambah saham di PT. Delta Jakarta. Hal ini mengingat PT. Delta Jakarta yang bisa memberikan dividen tanpa penyertaan modal pemerintah (PMP).

PT. Delta Jakarta Tbk adalah Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta yang memproduksi minuman beralkohol yakni bir. BUMD ini dibangun tahun 1968 pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Pasalnya Ali Sadikin membangun usaha produksi bir dan perjudian untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD) untuk menambah pasokan beras dan membangun sekolah serta rumah sakit.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper