Bisnis.com, JAKARTA—PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) masih mempertimbangkan untuk menggarap emas atau tembaga, mana yang akan digarap lebih dulu untuk proyek yang dikelola anak usahanya, PT Gorontalo Minerals.
BRMS memiliki 80% kepemilikan di PT Gorontalo Minerals dan sisanya 20% milik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM). Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata mengatakan perlu pendanaan yang lebih besar jika tembaga dulu yang digarap.
“Akan ada dua fokus yang kami lihat, apakah langsung ke tembaga atau ke emas dulu? Perlu pendanaan besar kalau masuk ke tembaga. Kalau dana yang tersedia tidak begitu besar, kami akan ke emas terlebih dahulu,” ujarnya dalam konferensi pers usai RUPS Tahunan, Senin (30/6/2014).
Menurut Seno, menggarap emas relatif lebih mudah teknologinya daripada menggarap tembaga, serta biaya yang diperlukan tidak setinggi tembaga. Selain itu, tingkat pengembalian modalnya untuk komoditas emas akan lebih cepat dibandingkan dengan tembaga.
Di sisi lain, jika memang tembaga dulu yang digarap, BRMS sudah berbicara dengan beberapa pihak terkait kemungkinan pembangunan smelter yang akan menyerap produk tembaga yang dihasilkan PT Gorontalo Minerals itu.
“Ada peraturan yang menentukan bahwa kami harus punya smelter. Sampai saat ini kami sudah berhubungan dengan beberapa pihak calon pembuat smelter, salah satunya PT Nusantara Smelting,” ujarnya.