Bisnis.com, JAKARTA—PT Dairi Prima Mineral, anak perusahaan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), telah meneken kontrak membangun cadangan seng dan timah hitam dengan China Nonferrous Metal Industry’s Foreign Engineering & Construction Co. Ltd. (NFC).
Dalam keterangan resmi dari perseroan yang diterima Bisnis, Minggu (20/4/2014), manajemen BRMS mengatakan kontrak dalam bentuk engineering, procurement, & construction (EPC) tersebut adalah kelanjutan dari kerja sama kedua belah pihak yang diinisiasi Oktober 2013.
Nantinya pertambangan tersebut akan dioperasikan oleh Dairi dari Sumatra Utara. “NFC akan membantu untuk mendapatkan 85% dari pendanaan yang diperlukan untuk membangun lokasi tambang seng dan timah tersebut,” kata manajemen.
Namun, perseroan belum memaparkan besar dana yang diperlukan dalam proyek tersebut. Menurut manajemen jumlah dana yang dibutuhkan akan disampaikan ke publik dalam waktu dekat ini.
NFC berencana membangun infrastruktur dan fasilitas untuk mengolah hingga 1 juta ton bijih per tahun. Rencananya pembangunan fasilitas itu selesai dalam 42 bulan yaitu sekitar penghujung 2017.
Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata berharap hal ini bisa menjadi nilai tambah. “Kami berahdap untuk dapat memproduksi cadangan seng dan timah hitam yang dioperasikan oleh Dairi pada akhir 2017 sehingga dapat menambah nilai bagi para pemegang saham,” katanya.
Sebagai catatan, saat ini perusahaan di bawah naungan Grup Bakrie itu memiliki 80% saham Dairi. Sementara itu 20% saham lainnya dimiliki oleh PT Aneka Tambang (Perseroan) Tbk. (ANTM).