Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan farmasi pelat merah PT Indofarma (Persero) Tbk. (INAF) mencetak rugi bersih Rp54,22 miliar sepanjang tahun lalu, padahal setahun sebelumnya mencetak laba Rp42,38 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di Bisnis Indonesia edisi Jumat (28/2/2014), perseroan membukukan rugi bersih per saham sebesar Rp17,5 dari posisi 2012 yang mampu mencetak laba Rp13,68.
BUMN sektor farmasi itu sebenarnya mampu mendulang pendapatan sebesar Rp1,33 triliun pada tahun lalu, naik 15,6% dari pencapaian 2012 yang mencapai Rp1,15 triliun.
Namun, harga pokok penjualan (HPP) Indofarma naik 26,86% dari Rp788,15 miliar menjadi Rp999,93 miliar.
Kondisi tersebut menyebabkan laba kotor perseroan turun tipis 8,24% menjadi Rp337,56 miliar dari sebelumnya Rp367,89 miliar.
Bahkan, beban penjualan serta beban umum dan administrasi yang meningkat signifikan menyebabkan perseroan harus menanggung rugi usaha sebesar Rp32,3 miliar, padahal tahun sebelumnya mampu mencetak laba usaha Rp83,3 miliar.