Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Sukuk Ritel SR-006 Tembus Rp15 Triliun

Permintaan investor terhadap sukuk negara ritel seri SR-006 hingga 25 Februari 2014 sudah mencapai Rp15 triliun atau 80% dari kuota yang diajukan oleh seluruh agen penjual sebesar Rp18,5 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA—Permintaan investor terhadap sukuk negara ritel seri SR-006 hingga 25 Februari 2014 sudah mencapai Rp15 triliun atau 80% dari kuota yang diajukan oleh seluruh agen penjual sebesar Rp18,5 triliun.

Wien Irwanto, Kepala Subdirektorat Pelaksanaan Transaksi Ditjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan RI, mengatakan total yang akan diraih pemerintah diproyeksi melebihi perolehan sukuk ritel (sukri) SR-005 yang mencapai Rp15 triliun.  

“Pada 25 Februari, kami beri kesempatan kepada agen penjual untuk menaikkan atau menurunkan kuota penjualan mereka,” ujarnya dalam acara sosialisasi Sukri Seri SR-006 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (26/2/2014).

Dari total Rp15 triliun tawaran yang sudah masuk, hampir 50%-nya masih berasal dari investor yang berdomisili di Jakarta.

Setelah itu, baru kemudian di wilayah Indonesia bagian barat, lalu wilayah tengah dan timur. Secara total, pemerintah menargetkan ada 30.000 investor baru yang membeli sukri seri SR-006.

Namun Wien enggan mengungkapkan berapa yang akan dimenangkan oleh pemerintah nantinya. Yang jelas, hal itu akan disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan proyek APBN yang akan dibiayai dari sukri seri SR-006 ini.

“Sukri seri SR-006 ini underlaying asset-nya adalah proyek-proyek APBN 2014, yang kebanyakan adalah proyek Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum,” ujarnya.

Berdasarkan catatan Kemenkeu, ada total 287 proyek APBN senilai Rp27,7 triliun yang menjadi underlaying asset penerbitan sukri seri SR-006.

Wien menambahkan dulu saat penerbitan sukri seri SR-001 sampai SR-003, underlaying asset-nya masih Barang Milik Negara (BMN). Namun mulai sukri SR-004 hingga SR-006, underlaying asset-nya menggunakan proyek-proyek yang ada di APBN.

Sukri seri SR-006 ditawarkan mulai 14 Februari dan berakhir pada 28 Februari 2014. Tingkat imbalannya sebesar 8,75% per tahun.

Tenornya 3 tahun dan akan diterbitkan pada 5 Maret 2014. Jumlah minimum pembelian adalah Rp5 juta dan maksimum Rp5 miliar. Sukri seri terbaru ini ditawarkan oleh total 28 agen penjual, terdiri dari 19 bank dan 9 sekuritas.

“Pemilihan agen penjual ada beberapa kriteria. Kalau bank itu kita lihat ada dukungan IT, dan cabangnya juga kami perhatikan. Juga soal pengalaman mereka menjual produk ritel. Kalau BPR mereka belum pengalaman jual produk ritel,” ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper