Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mutu Karet Petani Sumsel Rendah, Biaya Produksi Bengkak

Pengusaha karet di Sumatra Selatan mengeluhkan karet yang dibeli dari petani masih banyak yang berkualitas rendah dan kotor sehingga merugikan kedua pihak.

Bisnis.com, PALEMBANG – Pengusaha karet di Sumatra Selatan mengeluhkan karet yang dibeli dari petani masih banyak yang berkualitas rendah dan kotor sehingga merugikan kedua pihak.

Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel Alex K. Eddi mengatakan rendahnya kualitas karet petani merupakan kendala yang sudah lama dirasakan pengusaha.

“Petani sepertinya belum mengerti dan menyadari pentingnya karet bersih yang bebas kontaminasi karena hal ini sudah menjadi kebiasaan petani dalam mengelola karet,” katanya seusai coffee morning Gapkindo Sumsel dan PT Pelindo II Cabang Palembang, Kamis (20/2/2014).

Menurut Alex, masih rendahnya kesadaran petani terhadap kebersihan dan kualitas karet itu hampir menyeluruh, hanya 30% dari total petani karet di Sumsel yang mengerti dan menerapkan karet bersih.

Petani juga menanggung kerugian dari rendahnya kualitas karet tersebut, seperti ongkos angkut yang lebih mahal karena petani sering mencampur karet dengan air dan bebatuan. Padahal, pabrik hanya menerima karet kering dengan kadar 100%.

“Kalau dia bawa [karet] yang kotor kan tidak dihitung kotoran-kotorannya, akhirnya mereka menjual ke pedagang perantara,”katanya.

Sementara itu, pengusaha juga mesti menanggung biaya operasional yang lebih tinggi karena pengolahan karet kotor lebih sulit dibandingkan dengan karet bersih.

Alex menambahkan dari sisi lingkungan, karet kotor juga membawa pencemaran udara dan bau yang lebih menyengat sehingga mengganggu masyarakat.

Dia mengemukakan pengusaha sudah seringkali menggandeng pemerintah daerah untuk memberi edukasi kepada petani terkait pentingnya menghasilkan karet bersih dan berkualitas.

“Gapkindo tidak bisa sendirian, kami mengajak Dinas Perkebunan untuk memberi sosialisasi dan edukasi karena yang punya tenaga penyuluh itu kan pemerintah bukan pengusaha,”katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper