Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan konstruksi dan investasi pelat merah PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) menargetkan kontrak baru Rp24 triliun pada tahun ini atau naik 22,55% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp19,58 triliun.
Direktur Utama Pembangunan Perumahan (PP) Bambang Triwibowo menuturkan target perolehan kontrak tersebut belum termasuk peralihan (carry over) tahun lalu sebesar Rp21,93 triliun.
Dengan demikian, kontrak yang dihadapi (order book) tahun ini mencapai Rp45,93 triliun.
“Dengan dukungan dari lima pilar bisnis perseroan, kami menargetkan order book tahun ini naik 29,56% dibandingkan dengan tahun lalu,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Sejalan dengan itu, perseroan menargetkan pendapatan usaha (revenue) sebesar Rp16 triliun atau tumbuh 37,3% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu senilai Rp11,65 triliun.
Adapuran laba bersih tahun ini diproyeksikan mencapai tumbuh 23,8% menjadi Rp520 miliar dari realisasi tahun lalu Rp420 miliar.
Untuk merealisasikan target tersebut, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp446 miliar, atau naik 120,7% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp202 miliar.
“Sumber pendanaan capex berasal dari cadangan modal dan sisa dana IPO,” ungkapnya.
Dia menjelaskan aksi korporasi yang akan dilakukan perseroan tahun ini, antara lain akuisisi perusahaan milik Yayasan Kesejahteraan Karyawan PP, yaitu PT Prima Jasa Aldodua yang bergerak di bidang peralatan berat.
PP juga sedang mempersiapkan anak usaha PT PP Properti untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2015 mendatang.
“Selain itu, PP melakukan pengembangan organisasi operasi wilayah Indonesia bagian timur,” tegasnya.
Dalam waktu dekat ini, akan diadakan prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) Grand Kamala Lagoon seluas 24 hektare, salah satu proyek properti PP yang berlokasi di Bekasi.
Proyek itu akan dimulai dengan pembangunan akses dari tol Jakarta—Cikampek bisa langsung menuju ke lokasi proyek properti tersebut.