Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Akan Relaunching Produk Derivatif Pada Semester II/2014

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meluncurkan kembali (relaunching) produk derivatif berupa Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) dan Kontrak Opsi Saham (KOS) pada semester II tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meluncurkan kembali (relaunching) produk derivatif berupa Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) dan Kontrak Opsi Saham (KOS) pada semester II tahun ini.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Samsul Hidayat mengatakan pada 2001, kontrak berjangka indeks efek LQ45 sebenarnya sudah diperdagangkan di Bursa Efek Surabaya. Kemudian pada 2004, kontrak opsi saham juga sudah mulai diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta.

“Tapi perdagangan derivatif ternyata tidak seperti yang diharapkan, terutama saat ada krisis 2008. Sejak 2008 ke atas, perdagangan derivatif tidak terjadi lagi, tidak ada transaksi apa-apa,” ujar Samsul ketika ditemui di Gedung BEI usai FGD Aktivasi Perdagangan Derivatif, Kamis (13/2/2014).

Samsul mengatakan kini BEI memperbaiki sejumlah hal, mulai dari sisi produk maupun sistem perdagangannya, agar perdagangan derivatif bisa kembali aktif. Dari sisi peraturan, bursa juga akan merevisi beberapa aturan terkait. “Kami akan relaunching di semester II/2014,” ujarnya.

Menurut analisa otoritas bursa, lanjut Samsul, cukup banyak investor yang membutuhkan produk derivatif untuk melakukan lindung nilai atas portofolio mereka.

“Ini salah satu upaya untuk menambah produk yang bisa ditawarkan ke investor. Tapi memang investornya spesifik bagi mereka yang sudah lama memahami produk-produk pasar modal, untuk yang sudah advanced-lah,” ujarnya.

Berdasarkan catatan bursa, perdagangan Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) memang telah dimulai pada 13 Agustus 2001 dengan meluncurkan produk LQ45 Futures sebagai Underlying Indeks pertama yang diperdagangkan.

Adapun untuk Kontrak Opsi Saham (KOS) yang merupakan salah satu produk derivatif dari saham, bursa telah resmi memperdagangkan KOS pada 6 Oktober 2004. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper