Bisnis.com, JAKARTA— Harga kontrak minyak mentah West Texas Intermediate diprediksi turun pekan ini menyusul lonjakan pasokan di tengah menurunnya permintaan.
Berdasarkan survei Bloomberg terhadap 36 analis, 47% memprediksi harga WTI akan turun pekan ini. Adapun 31% menilai WTI bakal menguat sedangkan sisanya mengatakan harga WTI tak akan banyak bergerak.
Sementara itu data dari Energy Information Administration jelang akhir pekan lalu menunjukkan pasokan minyak mentah AS naik 900.000 barel pekan lalu, kenaikan ini adalah yang pertama kalinya sejak 22 November.
Adapun pasokan di Chusing, Oklahoma, lokasi pengiriman WTI tercatat naik dalam 3 pekan berturut-turut. Di sisi lain per 17 Januari rerata permintaan minyak ada di level 18,8 juta barel per hari. Angka tersebut adalah yang terendah sejak 18 Oktober.
Analis Pasar Senior Price Futures Group Phil Flynn mengatakan pada Bloomberg pekan ini pasokan masih bakal menguat.
“Kita bakal melihat pasokan yang lebih besar dibandingkan dengan permintaan,” ungkapnya.
Sementara itu WTI untuk pengiriman Maret tercatat naik 2,4% sepanjang pekan ini dan ditutup pada level US$96,64 per barel di New York Mercantile Exchange pada Sabtu (25/1/2014) dini hari.