Bisnis.com, JAKARTA—Di tengah kondisi politik yang bakal memanas karena adanya pemilu, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. (KREN) mengejar target emisi sebesar Rp3,5 triliun pada tahun depan.
Direktur Utama Kresna Sekuritas Michael Steven menuturkan jumlah tersebut berasal dari raupan dana penawaran umum saham perdana (IPO) sebesar Rp2 triliun dan obligasi sebanyak Rp1,5 triliun.
“Untuk tahun depan, ada 3 sampai 5 perusahaan lagi yang bakal kami tangani untuk IPO. Sementara untuk obligasi bakal ada 2 atau 3 emiten lagi,” jelasnya usai pencatatan saham perdana PT Indomobil Multi Jasa Tbk. di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (10/12).
Dia menambahkan, mengenai perusahaan yang bakal melakukan IPO ada beberapa sektor, di antaranya properti, asuransi serta minyak dan gas. Salah satu yang telah diketahui bakal melantai adalah PT Asuransi Mitra Maparya.
“Targetnya pada kuartal I tahun depan. Memang agak mundur, tapi tahun ini kami juga sedang menangani IPO Sido Muncul,” terang Michael.
Sebelumnya Michael pernah menyatakan Asuransi Mitra mengincar sebanyak Rp250 miliar untuk melakukan ekspansi dan membuka cabang baru. Namun untuk besaran saham yang dilepas ke publik belum dipastikan.
“Setahu saya yang bakal dilepas sekitar 30% saham,” imbuhnya.
Lebih lanjut, sebelumnya Michael mengungkapkan Asuransi Mitra sudah sejak tahun lalu berencana untuk melantai di bursa. Namun karena karena market dulu fluktuatif dan konsolidasi pembukuan belum selesai, maka baru tahun depan akan direalisasikan.
PT Asuransi Mitra Maparya adalah perusahaan asuransi kerugian swasta nasional yang merupakan bagian dari Kalbe Group. Pada awal sejarahnya PT Asuransi Mitra Maparya dahulu bernama PT Asuransi Patriot yang telah berdiri sejak 1956.
Pada 1991 PT Asuransi Patriot diakuisisi oleh Kalbe Group, dan berganti nama menjadi PT Asuransi Mitra Maparya atau saat ini lebih dikenal dengan sebutan “Asuransi Mitra”.
Sepanjang 2012 Asuransi Mitra membukukan premi bruto sebanyak Rp219,53 miliar, sementara klaim bruto sebesar Rp97,95 miliar. Lebih lanjut, laba komprehensif tahun berjalan tercatat sebanyak Rp22,51 miliar.