Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Indeks S & P 500 Anjlok 2,5%, Terbesar Sejak 2011

BISNIS.COM, NEW YORK--Saham AS jatuh, memberikan penurunan terbesar terhadap Indeks Standard & Poor 500 sejak 2011, karena pasar saham global anjlok setelah Federal Reserve mengatakan akan mengurangi stimulus dan krisis kas China semakin memburuk.

BISNIS.COM, NEW YORK--Saham AS jatuh, memberikan penurunan terbesar terhadap Indeks Standard & Poor 500 sejak 2011, karena pasar saham global anjlok setelah Federal Reserve mengatakan akan mengurangi stimulus dan krisis kas China semakin memburuk.

Seluruh 10 kelompok di S & P 500 turun setidaknya 2%, seperti saham konsumer dan utilitas yang memimpin penurunan.

Indeks S & P 500 merosot 2,5% menjadi 1.588,19 pada pukul 4 pm di New York atau 03.00 WIB (21/6/2013), untuk penurunan satu hari terbesar sejak November 2011. Indeks kehilangan 3,9% persen selama dua hari.

Indeks Dow Jones Industrial Average terhapus 353,95 poin, atau 2,3% ke 14.758,24.

"Para pembeli mengatakan saya akan wait and see. Mereka tidak mau ke luar, tetapi mereka juga tidak bersedia untuk menangkap pisau yang sedang jatuh," ujar James Paulsen, Kepala Strategi Investasi Wells Capital Management.

MSCI All-Country World Index tergelincir 3,4% pada hari ini, yang paling dalam 19 bulan, karena saham Asia anjlok 4,1% dan saham Eropa melemah 3%, kerugian terbesar untuk kedua wilayah itu sejak 2011.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper