BISNIS.COM, NEWYORK--Harga minyak mentah kembali mengalami kenaikan yang diyakini akibat didorong pembelian dan penjualan teknikal ketimbang faktor fundamental.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, bertambah 69 sen dari penutupan Jumat menjadi berakhir di 96,71 dolar AS per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, naik 16 sen menjadi 104,80 dolar AS per barel di perdagangan London.
Harga minyak dunia didorong lebih tinggi pada Senin (Selasa (21/5/2013) pagi WIB, untuk keempat sesi berturut-turut setelah membalikkan aksi jual pada awal perdagangan untuk ambil untung.
"Ini adalah hari yang sangat tenang di pasar karena hari libur di beberapa negara Eropa, sementara data ekonomi tidak ada, berarti minyak mentah lebih didorong oleh pembelian dan penjualan teknikal daripada faktor fundamental hari ini," kata analis Fawad Razaqzada di kelompok perdagangan GFT Markets.
"Aksi ambil untung juga memainkan bagian penting, terutama setelah kenaikan tajam yang kita lihat di paruh kedua pekan lalu. Dengan demikian tidak mengherankan bahwa kita melihat harga turun hari ini."
Minyak mentah berjangka melonjak akhir pekan lalu setelah data kepercayaan konsumen AS yang lebih baik dari perkiraan mendorong harapan untuk permintaan energi yang lebih kuat di perekonomian terbesar dunia itu dan mengirim Wall Street ke rekor penutupan tertinggi baru pada Jumat (17/5).(yop)
HARGA MINYAK: WTI Naik Jadi 96,71 Dolar AS/Barel, Brent North Sea 104,80 Dolar/Barel
BISNIS.COM, NEWYORK--Harga minyak mentah kembali mengalami kenaikan yang diyakini akibat didorong pembelian dan penjualan teknikal ketimbang faktor fundamental.Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu