BISNIS.COM, JAKARTA - Komisaris Utama PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) Anindya Novyan Bakrie tidak menampik perusahaannya telah ditawar oleh beberapa pihak termasuk oleh taipan media Chairul Tanjung.
Ketika dikonfirmasi ketertarikan Chairul Tanjung untuk membeli Grup VIVA, Anindya menegaskan bagi perusahaan publik pembelian dan penjualan saham sudah biasa dilakukan di pasar modal.
"Kalau namanya perusahaan terbuka, setiap hari kan orang jual beli (saham), itu hal biasa. Setiap hari ada," ungkapnya di Jakarta, Senin (8/4).
Baginya, minat dan ketertarikan seseorang atau perusahaan untuk membeli saham itu hal yang biasa. Artinya, kinerja perseroan ada di jalan yang benar. Untuk itu, Anindya mengaku senang jika banyak yang ingin memiliki perseroan.
Chairul sempat memberikan pernyataan untuk minatnya membeli saham Grup VIVA harus menanyakan kepada keluarga Bakrie beberapa waktu lalu. CT enggan berkomentar lebih jauh tentang rencana pembelian saham itu.
Anindya menjawab dengan diplomatis bahwa inustri media saat ini berkembang sangat pesat karena fokus industri ini adalah konsumsi domestik. Sehingga, minat dari pemain industri media maupun bukan tentu sangat besar.
Kendati demikian, dia enggan mengomentari jika sebatas gosip dari satu pihak saja. Dia lebih memilih untuk membicarakan pertumbuhan perseoran yang cukup positif.
VIVA dengan advertising expeniture (Adex) yang cukup pesat dan perbedaan segmen antara TV One maupun ANTV membuat VIVA sebagai perusahaan terbuka semakin kinclong untuk dimiliki.
Kinerja VIVA sepanjang 2012 cukup baik. Terlebih di kuartal I/2013 VIVA mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 40% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. (if)