BISNIS.COM, LONDON--Saham-saham Eropa sedikit berubah pada pekan ini karena ketidakpastian di Siprus dan kebuntuan politik di Itali yang dibayangi oleh membaiknya data ekonomi AS dan data ekonomi Jerman.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 turun 0,1% dalam 4 hari pekan ini sebelum liburan Paskah, setelah turun terdalam selama 4 bulan pada pekan lalu.
Indeks telah naik 5% pada kuartal pertama ini dan ditransaksikan pada level tertingginya sejak Juni 2008, didukung oleh laporan ekonomi AS dan stimulus moneter dari bank sentral.
Sementara itu, indeks acuan S&P 500 naik di atas rekor penutupannya yang dibuat pada Oktober 2007. Permintaan barang tahan lama naik pada Februari atau tertinggi dalam 5 bulan sedangkan indeks S&P/Case-Shiller dari nilai properti di 20 kota menunjukkan level terbesarnya dari tahun ke tahun sejak Juni 2006.
"Pasar berada dalam kondisi yang jauh lebih baik meskipun kegagalan politik di Itali dan situasi yang luar biasa di Siprus," kata Stephen Issacs, Analis Alvine Capital Management Ltd seperti dikutip Bloomberg.
"Kami memiliki 1 atau 2 hari kecil koreksi dan di sini kita kembali pada level tertinggi sepanjang masa atau sangat dekat," tambahnya.
Saham-saham Eropa yang menguat adalah D.E. Master Blenders 1753 NV yang naik 29% pada pekan ini dan saham Ziggo NV yang naik 13%.
BURSA EROPA: Krisis Siprus masih Dikhawatirkan Pasar
BISNIS.COM, LONDON--Saham-saham Eropa sedikit berubah pada pekan ini karena ketidakpastian di Siprus dan kebuntuan politik di Itali yang dibayangi oleh membaiknya data ekonomi AS dan data ekonomi Jerman.Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 menit yang lalu
Vale Indonesia (INCO) Amankan 30% Saham Proyek HPAL GEM CO
17 menit yang lalu
Waskita Beton (WSBP) Raih Kontrak Baru Rp2,22 Triliun per November 2024
26 menit yang lalu