BISNIS.COM, NEW YORK--Harga surat utang negara AS menguat untuk pekan kedua berturut-turut karena investor mencari keselamatan pada spekulasi gejolak keuangan di Siprus akan memerburuk 3 tahun krisis utang Eropa.
Penguatan harga obligasi negara tersebut akan menekan tingkat yield karena pergerakan keduanya berlawanan.
Berdasarkan data Bloomberg, yield obligasi AS tenor 10 tahun turun 6 basis poin pada pekan ini atau 0,06% ke level 1,93%. Yield tersebut naik 1 basis poin pada perdagangan Jum'at pukul 5 sore di New York.
Yield obligasi 10 tahun diperdagangkan di bawah 2% untuk 6 hari bahkan setelah pejabat Siprus menyatakan kemungkinan kesepakatan pada beberapa jam dan parlemen mengesahkan UU pada kontrol kapital.
Sementara itu, yield obligasi tenor 3 tahun turun 6 basis poin pada pekan inike level 3,15%. Yield tersebut naik 2 basis poin pada perdagangan Jum'at setelah turun sebanyak 2 basis poin.
"Ini semua tentang Siprus," kata Priya Misra, Kepala Analis Suku Bunga AS Bank of America Merrill Lynch di New York seperti dikutip Bloomberg.
"Kami sudah tidak punya data yang akan mensupport reli apapun. Data telah berada di margin positif. Apa ini memberitahuanda bahwa pasar menentukan harga pada risiko premium yang kecil untuk Eropa," tambahnya.
OBLIGASI AS: Yield 10 Tahun Ditutup 1,93%
BISNIS.COM, NEW YORK--Harga surat utang negara AS menguat untuk pekan kedua berturut-turut karena investor mencari keselamatan pada spekulasi gejolak keuangan di Siprus akan memerburuk 3 tahun krisis utang Eropa.Penguatan harga obligasi negara tersebut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
48 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
23 menit yang lalu
Rupiah Tergelincir ke Rp16.312 per Dolar AS, BI Lakukan Intervensi Pasar
31 menit yang lalu
IHSG 2025 Bisa 8.000, Pengamat: BEI Jangan Banyak Intervensi Pasar
48 menit yang lalu