BISNIS.COM, JAKARTA--Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 11 kali dalam penerbitan obligasi senior senilai US$350 juta.
Chief Financial Officer Star Energy Hendra S. Tan menuturkan obligasi bertenor 7 tahun yang ditawarkan dengan kupon 6,125% per tahun itu mendapatkan sambutan positif dari investor.
"Hal itu tercermin pada hasil roadshow yang dilakukan manajemen SEG [Star Energy Geothermal] ke Hong Kong, Singapura, London, New York, Boston dan Los Angeles, permintaan terhadap obligasi kedua SEG mencapai US$4 miliar, atau oversubscribed hingga 11 kali," katanya dalam keterangan resmi, Jum'at (22/3).
Dia menjelaskan terdapat lebih dari 200 investor yang mengajukan permintaan obligasi tersebut, dengan rincian dari Asia 46%, Eropa 33% dan Amerika Serikat 21%. Menurutnya, seluruh investor tersebut menggunakan obligasi SEG sebagai investasi jangka panjang dengan proporsi jenis investor 86% untuk manajer investasi, 8% untuk bank, dan 6% untuk institusi publik dan asuransi.
“Penerbitan Obligasi yang kedua ini merupakan bagian dari rencana strategis SEG dalam mengelola keuangan perseroan,” jelas Hendra.
Surat utang yang akan diterbitkan pada 28 Maret 2013 dan jatuh tempo pada 27 Maret 2020 itu telah mendapatkan rating B2 dari Moodys dan B+ dengan prospek stabil dari Fitch Ratings. Peringkat B+ yang diberikan Fitch Ratings mencerminkan kemampuan SEG dalam menjaga kualitas aset perusahaan dan kinerja yang kuat.
Lebih lanjut Hendra mengungkapkan bahwa kesuksesan penerbitan obligasi kedua ini diraih di tengah tingginya persaingan dalam mendapatkan kepercayaan institusi finansial berskala internasional.
Sebagai informasi, pada saat bersamaan penerbitan obligasi SEG, ada empat perusahaan dari kawasan Asia yang merilis surat utang dalam mata uang dollar AS. Dua di antaranya perusahaan tersebut adalah emiten dari Indonesia.
Hendra menerangkan penerbitan obligasi tersebut akan mendukung bisnis SEG, khususnya dalam pengembangan sumber energi ramah lingkungan yaitu pembangkit listrik panas bumi.
SEG adalah produsen listrik swasta yang terletak di Wayang Windu, Jawa Barat dan mengoperasikan salah satu pembangkit listrik panas bumi terbesar di Indonesia.
"Tingginya minat investor berskala internasional terhadap obligasi SEG ini mengulang kesuksesan serupa, ketika kami menerbitkan obligasi pertama pada 2010. Hal itu menunjukkan kepercayaan dunia internasional yang kuat terhadap perseroan," tutup Hendra. (if)
GLOBAL BOND:Star Energy Kelebihan Permintaan 11 Kali
BISNIS.COM, JAKARTA--Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 11 kali dalam penerbitan obligasi senior senilai US$350 juta.Chief Financial Officer Star Energy Hendra S. Tan menuturkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 menit yang lalu
Vale Indonesia (INCO) Amankan 30% Saham Proyek HPAL GEM CO
18 menit yang lalu
Waskita Beton (WSBP) Raih Kontrak Baru Rp2,22 Triliun per November 2024
27 menit yang lalu