BISNIS.COM, NEW YORK--Harga surat utang negara AS menguat yang mendorong yieldnya turun terbesar dalam 3 pekan dipicu oleh usulan kebijakan pungutan deposito bank di Siprus yang mengancam untuk menyulut krisis utang di kawasan Eropa.
Yield surat utang tenor 10 tahun diperdagangkan di bawah 2% untuk hari kedua sebelum the FED memulai pertemuan besok di tengah spekulasi pembuat kebijakan akan memutuskan bank sentral harus tetap membeli obligasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
Menteri Keuangan Kawasan Eropa sebelumnya berupaya untuk memungut pajak deposito di Siprus sebagai bagian dari rencana bailout sebesar 10 miliar Euro atau setara US$13 miliar.
Berdasarkan data Bloomberg, yield obligasi tenor 10 tahun turun 4 basis poin atau 0,04% ke level 1,96% hingga pukul 5 sore waktu New York. Sebelumnya turun sebanyak 9 basis poin, penurunan terbesar dalam intraday sejak 25 Februari.
Yield obligasi tenor 10 tahun sebelumnya ditutup di atas 2% untuk 5 hari perdagangan per 14 Maret.
Sementara itu, yield obligasi tenor 3 tahun merosot sebanyak 10 basis poin dari level sebelum perdagangan pada 3,18%, turun 3 basis poin.
"Pasar masih menunggu kabar lebih banyak dari Eropa, sekarang yang kita tahu risiko untuk mendorong kita salah satu cara atau yang lain," kata Guy LeBas, Kepala Analis Obligasi Janney Montgomery Scott LLC di Philadelphia seperti dikutip Bloomberg.
OBLIGASI AS: Yield 10 Tahun Turun di Bawah 2%
BISNIS.COM, NEW YORK--Harga surat utang negara AS menguat yang mendorong yieldnya turun terbesar dalam 3 pekan dipicu oleh usulan kebijakan pungutan deposito bank di Siprus yang mengancam untuk menyulut krisis utang di kawasan Eropa.Yield surat utang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
25 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
25 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
57 menit yang lalu