SINGAPURA--Saham-saham Asia jatuh dengan indeks MSCI Asia Pasifik menuju penurunan hari ketiga pada pekan ini, setelah Senat AS menolak proposal untuk mengganti US$85 miliar dalam pemotongan belanja otomatis mulai hari ini dan sebagai dampak penurunan saham-saham konsumer Jepang.
Saham Asahi Group Holdings Ltd, pembuat bir Super Dry Jepang, turun 2%. Saham Westfield Retail Trust, properti terbesar kedua di Australia, turun 3,6% setelah keluarga pendiri Grup Westfield Frank Lowy menjual sahamnya dengan harga diskon.
Saham Sony Corp, pembuat televisi Bravia dan plyastition, naik 0,7% setelah menjualan bangunan di Tokyo senilai 111,1 miliar yen atau US$1,2 miliar.
Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,1% ke level 134,94 hingga pukul 9.38 pagi di Tokyo sebelum bursa China dan Hong Kong dibuka.
Indeks kemarin ditutup mencapai penaikan selama 4 bulan, reli beruntun terpanjang sejak September 2009 di tengah sinyal peningkatan ekonomi AS dan China dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan meningkatkan upaya untuk merangsan perekonomian terbesar ketiga di dunia.
"Penyerapan di AS bisa mengakibatkan kegelisahan dalam jangka pendek," kata Nader Naeimi, Kepala Alokasi Aset Dinamis AMP Capital Investors Ltd yang berbasis di Sydney seperti dikutip Bloomberg, Jum'at (1/3/2013).
Indeks acuan Jepang Nikkei 225 turun 0,1% setelah kemarin memangkas reli terpanjang bulanan beruntun sejak 2006. Australia S&P/ASX 200 turun 0,4% dan indeks Korea Selatan Kospi naik 1,1%.(msb)
BURSA ASIA: Indeks MSCI Asia Pasifik Turun 0,1%
SINGAPURA--Saham-saham Asia jatuh dengan indeks MSCI Asia Pasifik menuju penurunan hari ketiga pada pekan ini, setelah Senat AS menolak proposal untuk mengganti US$85 miliar dalam pemotongan belanja otomatis mulai hari ini dan sebagai dampak penurunan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu