NEW YORK-Harga minyak West Texas Intermediate pada akhir pekan lalu ditutup naik, menghapus penurunan mingguan terbesar sejak Desember, setelah kepercayaan bisnis Jerman naik ke level tertinggi dalam 10 bulan dan S&P 500 yang menguat.
Harga minyak berjangka naik 0,3% karena indeks iklim bisnis dari Ifo Institute yang berbasis di Munich naik, sinyal bahwa ekonomi terbesar Eropa sedang mengumpulkan kekuatan. Bursa saham juga ditutup menguat akhir pekan lalu.
Harga minyak jatuh US$4,26 per barel pada dua hari sebelumnya. Penurunan dipercepat setelah administasi informasi energi AS menyatakan pasokan minyak mentah AS naik 4,14 juta barel pada pekan lalu menjadi 376,4 juta.
"Pasar memfokuskan kembali pada ekonomi setelah pertumpahan darah dalam dua hari terakhir," kata Gene McGillian, analis dan broker Traditin Energy di Stamford Connecticut.
"Tingkat kepercayaan investor Jerman lebih baik dari perkiraan, yang mendorong pasar saat ini. Pasar akan dipukul maju mundur pada berita ekonomi terbaru," tambahnya.
Harga minyak mentah untuk pengiriman April naik 29 sen ke level penutupan US$93,13 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak tersebut pada hari sebelumnya ditutup pada level US$92,84, level terendah sejak 31 Desember.
Sepanjang pekan lalu, harga minyak mentah turun 2,8%, penurunan terdalam sejak 7 hari yang berakhir 7 Desember.
HARGA MINYAK: Naik 29 Sen Ke Level US$93,13
NEW YORK-Harga minyak West Texas Intermediate pada akhir pekan lalu ditutup naik, menghapus penurunan mingguan terbesar sejak Desember, setelah kepercayaan bisnis Jerman naik ke level tertinggi dalam 10 bulan dan S&P 500 yang menguat.Harga minyak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
15 menit yang lalu
Vale Indonesia (INCO) Amankan 30% Saham Proyek HPAL GEM CO
27 menit yang lalu
Waskita Beton (WSBP) Raih Kontrak Baru Rp2,22 Triliun per November 2024
36 menit yang lalu