JAKARTA: PT Siwani Makmur Tbk, emiten percetakan dan kemasan fleksibel, tengah mencari modal kerja sekitar Rp8 miliar-Rp10 miliar untuk menggenjot kapasitas mesin terpakai yang saat ini baru 8,8% dari total kapasitas mesin terpasang.Sekretaris Perusahaan Siwani Makmur Eko Setijo Prabowo mengatakan kapasitas mesin terpasang perseroan saat ini adalah 25 juta meter sedangkan kapasitas mesin yang terpakai saat ini baru 2,2 juta meter."Hal ini lebih karena modal untuk produksi belum mendukung, apabila perseroan memeroleh modal kerja Rp8 miliar-Rp10 miliar, kapasitas terpakai dapat tercapai," katanya dalam keterangan resmi kepada Otoritas Bursa, hari ini 25 Januari 2012.Keterangan tersebut merupakan penjelasan atas pertanyaan otoritas bursa perihal kinerja operasional dan keuangan perseroan setelah 1 tahun masa penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham emiten berkode SIMA itu.Sebelumnya pada 21 Januari 2011, BEI men-suspen perdagangan saham SIMA pada harga Rp128 per saham karena adanya indikasi memburuknya kinerja operasional dan keuangan perseroan.Eko menerangkan saat ini perseroan telah mengantongi kontrak senilai Rp4,71 miliar dengan 18 pihak (belum termasuk order yang masih dalam tahap penyelesaian kontrak dan order melalui beberapa tender yang ada).Tahun ini, perseroan yang dipimpin oleh Edward Seky Soeryadjaya itu mengincar penjualan sekitar Rp10 miliar-Rp20 miliar, melonjak 150%-400% dari perkiraan kinerja tahun lalu yang hanya Rp4 miliar.Eko memaparkan strategi yang akan dilakukan perseroan dalam mencapai target kapasitas produksi dan penjualan adalah dengan mencari potensial customer, memperkuat team marketing, dan mencari pasar di luar Jawa."Untuk mendukung kelangsungan usaha perseroan termasuk kemampuan untuk tetap menjadi perusahaan terbuka, mohon kiranya penghentian sementara perdagangan efek perseroan dapat dibuka kembali," ujar Eko. (faa)
MODAL KERJA: Siwani Makmur cari utang Rp10 miliar
JAKARTA: PT Siwani Makmur Tbk, emiten percetakan dan kemasan fleksibel, tengah mencari modal kerja sekitar Rp8 miliar-Rp10 miliar untuk menggenjot kapasitas mesin terpakai yang saat ini baru 8,8% dari total kapasitas mesin terpasang.Sekretaris Perusahaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Dara Aziliya
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
10 menit yang lalu
OJK Gantikan Bappebti Jadi Pengawas, Aset Kripto RI Siap Naik Kelas
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 menit yang lalu
OJK Gantikan Bappebti Jadi Pengawas, Aset Kripto RI Siap Naik Kelas
1 hari yang lalu
PNM Dukung Ketahanan Pangan Nasional Melalui Rumah Pangan PNM
3 jam yang lalu
BEI Sebut 8 Perusahaan Sedang Matangkan Rights Issue
5 jam yang lalu