Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konglomerasi PT Astra International Tbk. (ASII) telah mengeluarkan belanja modal (capital expenditure/capex) dengan nilai mencapai Rp8,8 triliun pada semester I/2025.
Wakil Presiden Direktur ASII Rudy mengatakan realisasi capex itu dimanfaatkan untuk sejumlah pengembangan bisnis. Pada lini bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi lewat tangan PT United Tractors Tbk. (UNTR), ASII mengucurkan capex-nya untuk pembelian alat berat.
Kemudian, untuk lini bisnis agribisnis melalui PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), capex digunakan untuk replanting serta pemeliharaan mill and port.
Lalu, untuk bisnis otomotif capex dikucurkan untuk pembelian alat produksi serta pengembangan cabang dan lahan-lahan baru.
"Awal tahun kami canangkan [capex] Rp26 triliun, realisasinya kami sesuaikan dengan kondisi bisnis yang sedang challenging," kata Rudy dalam konferensi pers public expose, Rabu (27/8/2025).
Selain capex, ASII juga telah merealisasikan investasi sampai semester I/2025 senilai Rp3,3 triliun, terutama untuk investasi di aset gudang logistik modern dan kesehatan.
Baca Juga
"Ada beberapa proyek juga yang direalisasikan semester II/2025," ujar Rudy.
Sepanjang semester I/2025, ASII memang telah melakukan sejumlah aksi korporasi. Pada Februari 2025, ASII meningkatkan kepemilikannya di Halodoc menjadi 31,34% dengan nilai transaksi sekitar US$57 juta atau setara dengan Rp900 miliar.
Pada Juni 2025, ASII melalui anak usahanya UNTR telah membeli 30,6% saham di PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) senilai US$30,8 juta atau Rp501 miliar.
SES merupakan pemegang 25,2% saham di PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD), suatu perusahaan yang memiliki pembangkit listrik tenaga panas bumi di Sumatera Selatan dengan kapasitas terpasang sebesar 91,2 MW. Setelah transaksi ini, total kepemilikan efektif UNTR di SERD meningkat dari 32,7% menjadi 40,4%.
Pada bulan lalu, ASII melalui entitas PT Saka Industrial Arjaya (SIA) telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat untuk mengakuisisi 83,7% saham emiten pergudangan PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP).
Sementara itu, ASII telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp15,51 triliun pada semester I/2025, turun 2,15% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp15,85 triliun.
Adapun, ASII mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp162,85 triliun pada semester I/2025, naik 1,8% yoy dibandingkan Rp159,96 triliun pada paruh pertama 2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.