Bisnis.com, JAKARTA — Deretan emiten peritel seperti PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) atau AZKO hingga PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) mencatatkan kinerja laba yang lesu pada semester I/2025. Namun, peritel lainnya seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) mencatatkan kinerja kinclong.
Berdasarkan laporan keuangan, AZKO mencatatkan laba sebesar Rp292,86 miliar pada semester I/2025, turun 19,92% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp365,76 miliar.
Begitu juga dengan Ramayana yang mencatatkan kinerja laba turun 7,05% yoy menjadi Rp230,36 miliar pada semester I/2025, dibandingkan Rp247,86 miliar pada semester I/2024.
Kemudian, emiten peritel lainnya PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) mencatatkan penyusutan laba 3,52% yoy menjadi Rp604,03 miliar pada semester I/2025, dibandingkan Rp626,1 miliar pada semester I/2024.
Emiten pengelola gerai MR DIY, PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) mencatatkan laba bersih sebesar Rp505,68 miliar pada paruh pertama 2025, turun 4,97% yoy, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp532,15 miliar.
Chief Financial Officer MR DIY Indonesia, Rika Juniaty Tanzil mengatakan penurunan laba bersih disebabkan oleh inisiatif strategis, yakni investasi berkelanjutan guna pertumbuhan jangka panjang, seperti ekspansi toko dan perluasan gudang.
"Ini dampaknya [inisiatif strategis] ke profitabilitas jangka pendek. Akan tetapi, penting untuk pertumbuhan di masa yang akan datang. Dengan bisnis yang tangguh, inisiatif strategis dapat memberikan kontribusi positif pada laba jangka panjang," kata Rika dalam konferensi pers pada Kamis (31/7/2025).