Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuda-Kuda Astra (ASII) Jajal Akuisisi pada 2025, dari Halodoc hingga MMLP

Astra International (ASII) gencar melakukan aksi korporasi tahun ini, mulai dari menambah kepemilikan di Halodoc hingga mengakuisisi emiten pergudangan MMLP.
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat
Ringkasan Berita
  • PT Astra International Tbk. (ASII) melakukan berbagai akuisisi strategis pada 2025, termasuk meningkatkan kepemilikan di Halodoc dan mengakuisisi saham di PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP).
  • ASII juga memperluas investasinya di sektor energi dan kesehatan, serta memperkuat kemitraan dengan Toyota Motor Asia melalui investasi di PT Astra Digital Mobil (ADMO).
  • Meski laba bersih ASII turun 2,15% pada semester I/2025, perusahaan tetap optimistis terhadap ketahanan portofolio bisnisnya yang terdiversifikasi dan berkomitmen mencari peluang pertumbuhan jangka panjang.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konglomerasi PT Astra International Tbk. (ASII) tengah bergeliat menjajal aksi korporasi. Sejumlah langkah akuisisi pun telah dilakukan ASII pada tahun ini seperti penambahan kepemilikan di platform teknologi kesehatan Halodoc hingga akuisisi emiten pergudangan PT Mega Manunggal Property Tbk. (MMLP).

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan bahwa mengacu pada kinerja grup yang resilien selama beberapa tahun terakhir, manajemen Astra saat ini tengah melakukan tinjauan strategis di seluruh portofolio bisnisnya.

"Untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi inisiatif-inisiatif yang dapat dijalankan, agar grup tetap mampu menghasilkan pertumbuhan dan penciptaan nilai ke depannya, di tengah dinamika kondisi pasar," kata Djony dalam keterangan tertulis pada Rabu (30/7/2025).

Sepanjang 2025, ASII telah melakukan sejumlah aksi korporasi. Pada Februari 2025, ASII meningkatkan kepemilikannya di Halodoc menjadi 31,34% dengan nilai transaksi sekitar US$57 juta atau setara dengan Rp900 miliar.

Pada Juni 2025, ASII melalui anak usahanya PT United Tractors Tbk. (UNTR) telah membeli 30,6% saham di PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) senilai US$30,8 juta atau Rp501 miliar.

SES merupakan pemegang 25,2% saham di PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD), suatu perusahaan yang memiliki pembangkit listrik tenaga panas bumi di Sumatera Selatan dengan kapasitas terpasang sebesar 91,2 MW. Setelah transaksi ini, total kepemilikan efektif UNTR di SERD meningkat dari 32,7% menjadi 40,4%.

Pada bulan ini, ASII melalui entitas PT Saka Industrial Arjaya (SIA) telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat untuk mengakuisisi 83,7% saham emiten pergudangan MMLP.

Setelah transaksi selesai, SIA akan menjadi pemegang saham pengendali baru MMLP dan sesuai dengan peraturan pasar modal, perusahaan tersebut akan melakukan penawaran tender wajib.

Djony menilai akuisisi tersebut merupakan bagian dari strategi ASII untuk memanfaatkan pertumbuhan yang pesat atas kebutuhan infrastruktur industri dan logistik di Indonesia.

ASII juga berinvestasi di PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL). Terbaru, ASII menambah kepemilikan sahamnya di HEAL.

Berdasarkan data laporan kepemilikan lebih dari 5% Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 29 Juli 2025, ASII tercatat memborong 65,29 juta saham HEAL. Kini, kepemilikan saham ASII di HEAL menebal menjadi 1,17 miliar lembar atau porsi 7,65%.

Selain akuisisi serta penambahan kepemilikan saham di portofolio bisnisnya, ASII juga menjalankan aksi korporasi lainnya. Pada April 2025, Toyota Motor Asia Pte. Ltd. (TMA) melakukan investasi sebesar US$120 juta atau sekitar Rp2 triliun untuk 40% kepemilikan saham di entitas mobil bekas milik ASII, yakni PT Astra Digital Mobil (ADMO).

Setelah transaksi, ASII tetap memiliki kontrol atas ADMO dengan kepemilikan saham sebesar 60%. 

Djony menilai kolaborasi tersebut memperkuat kemitraan antara Astra dan TMA yang telah terjalin selama ini, dan bertujuan untuk memodernisasi sektor mobil bekas. Selain itu, memperluas akses pelanggan dalam mendapatkan kendaraan berkualitas, layanan pembiayaan, asuransi, dan layanan purnajual di seluruh Indonesia.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro