Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Grup Emtek (SCMA) Buka Suara Usai Masuk Indeks LQ45

Manajemen PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) buka suara terkait keputusan BEI memasukkan saham SCMA ke dalam indeks LQ45 periode 1 Agustus-31 Oktober 2025.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (9/5/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (9/5/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Manajemen PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) buka suara terkait dengan keputusan Bursa Efek Indonesia memasukkan saham SCMA ke dalam indeks bergengsi LQ45 periode 1 Agustus 2025 hingga 31 Oktober 2025.

Berdasarkan pengumuman BEI, saham Grup Emtek, PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) masuk sebagai konstituen dalam indeks saham paling likuid LQ45 bersama dengan saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI). 

Dari sisi emiten, Direktur Surya Citra Media Rusmiyati Djajaseputra menjabarkan bahwa perseroan fokus untuk menerapkan berbagai strategi dalam segi konten maupun marketing untuk menjaga performa keuangan. Strategi itu dinilai efektif untuk mempertahankan pendapatan SCMA di tengah kondisi belanja iklan yang sedang menurun. 

“Terutama didukung oleh peningkatan pendapatan paid subscription di Vidio,” ujarnya dalam pesan singkat kepada Bisnis, Senin (28/7/2025). 

Rusmiyati mengatakan SCMA secara konsisten telah menunjukkan kemampuan dalam mempertahankan performanya di berbagai platform lini media dengan terus memimpin pasar. 

Berdasarkan data kepemirsaan Nielsen, Free-to-Air (FTA) TV SCTV dan Indosiar menempati posisi sebagai televisi nomor 1 dan 2  dengan total pangsa pasar pemirsa mencapai 35,3%. Sementara itu, over-the-top (OTT) video streaming Vidio diklaim sebagai OTT dengan jumlah subscriber dan download terbanyak di Indonesia.

Di ranah digital, lanjutnya, Vidio konsisten menunjukkan pertumbuhan pendapatan dari segi subscription dan mempertahankan posisinya sebagai #1 top grossing untuk kategori entertainment di Google Play Store. 

“Vidio juga tercatat sebagai OTT dengan jumlah subscriber terbanyak, jumlah download terbanyak dan jumlah menit ditonton terbanyak sehingga dengan demikian Vidio telah mengukuhkan dirinya sebagai pemain utama di pasar streaming nasional,” paparnya. 

Mengutip laporan AMPD, Rusmiyati menjabarkan Vidio menempatkan 9 dari 15 judul terpopuler di Indonesia pada Maret 2025—mengalahkan sejumlah konten internasional dan menunjukkan kuatnya daya tarik konten lokal di tengah gempuran global. Capaian itu didorong oleh kombinasi strategi konten yang kuat, seperti tayangan olahraga BRI Liga 1, UEFA Champions League, dan Premier League,

“Selain FTA dan OTT, platform satelit berlangganan Nex Parabola juga mencatat pertumbuhan signifikan, dengan total jangkauan mencapai 4,9 juta household users di seluruh Indonesia.”

Untuk mengantisipasi penurunan pendapatan iklan, imbuhnya, SCMA dan entitas anaknya telah mengambil beberapa langkah strategis untuk mengurangi beban programming dan beban operasional. 

Dengan demikian, Rusmiyati menyebut SCMA dapat membukukan peningkatan EBITDA sebesar 21,6% secara year-on-year (YoY). Namun, laba bersih SCMA masih mengalami sedikit penurunan dikarenakan kerugian kurs di tahun berjalan yang disebabkan oleh apresiasi rupiah terhadap dolar AS.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro