Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cek 10 Saham Konglomerasi Valuasi Murah, Saatnya Borong?

Sejumlah saham konglomerasi seperti dari Grup Astra hingga Grup Sinarmas memiliki valuasi murah. Saatnya borong?
Karyawan beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/12/2024)./ JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/12/2024)./ JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten konglomerasi banyak yang mencatatkan valuasi harga murah. Saatnya untuk akumulasi saham berfundamental baik dengan harga terendah?

Sebagaimana diketahui, nilai price earning ration (PER) di bawah 10 kali biasa dijadikan acuan untuk menilai sebuah saham memiliki valuasi yang murah atau terdiskon. Sementara itu, nilai price to book value (PBV) di bawah satu kali bisa dijadikan acuan suatu saham tengah mengalami undervalue.

Berdasarkan metode tersebut, terdapat sejumlah saham dari grup konglomerat maupun konglomerasi yang mengalami undervalue. Dari Grup Astra misalnya, empat dari enam saham Grup Astra tercatat memiliki PER di bawah 10 kali, dengan PBV di bawah 1 kali. 

Berdasarkan data RTI Infokom di akhir sesi I pada Kamis (17/7/2025), saham PT Astra International Tbk. (ASII) saat ini memiliki PER sebesar 6,94 kali, dengan PBV sebesar 0,87 kali.

Emiten tambang Grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga mencatatkan PER dan PBV yang rendah. PER UNTR adalah sebesar 6,58 kali, dengan PBV 0,86 kali. 

Kemudian PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) mencatatkan PER 6,4 kali, dengan PBV 0,61 kali. Lalu PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) dengan PER 5,03 kali dan PBV sebesar 0,68 kali. 

Grup konglomerasi yang juga memiliki saham-saham terdiskon adalah Grup Sinarmas. Saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) misalnya, saat ini memiliki PER sebesar 2,64 kali, dengan PBV 0,37 kali. 

Demikian juga dengan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) yang memiliki PER 3,37 kali, dengan PBV 0,29 kali. 

Saham pengembang kawasan industri Grup Sinarmas PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) juga memiliki PER dan PBV yang rendah. PER DMAS adalah sebesar 4,88 kali, dengan PBV sebesar 0,92 kali. 

Grup Selanjutnya yaitu Grup Salim yang tercatat memiliki dua saham dengan valuasi murah. Kedua saham tersebut adalah PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP).

Kedua perusahaan sawit dan pengolahan sawit tersebut memiliki PER sebesar 5,85 kali dan PBV 0,71 kali untuk LSIP, sementara SIMP memiliki PER 4,68 kali dan PBV 0,44 kali.

Saham-saham grup konglomerasi lain yang juga masih undervalue saat ini adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) dengan PER 2,26 kali dan PBV 0,83 kali. Selain itu, saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) milik Grup Saratoga juga tercatat memiliki PER 7,09 kali dengan PBV 0,68 kali saat ini.

Di sisi lain, saham dengan PER tertinggi saat ini adalah saham milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN). Saham emiten tambang ini merupakan saham dengan PER tertinggi. Saham CUAN memiliki PER 1.645 kali, dengan PBV 36,92 kali. 

Adapun saham dengan PBV tertinggi saat ini dimiliki oleh saham termahal di Bursa, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII). Saham protofolio Anthoni Salim ini memiliki PER 317,64 kali, dengan PBV 160,54 kali.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berikut harga saham konglomerasi dengan valuasi paling murah:

Kode Saham PER PBV
ASII 6,94 x 0,87 x
UNTR 6,58 x 0,86 x
ASGR 6,4 x 0,61 x
AUTO 5,03 x 0,68 x
TKIM 2,64 x 0,37 x
INKP 3,37 x 0,29 x
DMAS 4,88 x 0,92 x
LSIP 5,85 x 0,71 x
SIMP 4,68 x 0,44 x
EMTK 2,26 x 0,83 x
MPMX 7,09 x 0,68 x

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro