Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (16/7/2025). Sejumlah saham di dalam indeks seperti DSNG, CTRA, hingga ISAT menjadi pendorong laju indeks pada pembukaan perdagangan.
Melansir data Bursa Efek Indonesia pada pukul 09.10 WIB, indeks hasil kerja sama Bursa dengan Harian Bisnis Indonesia dibuka menguat ke level 499,31 atau terapresiasi sekitar 0,39%. Sebanyak 16 saham menguat, 7 melemah, dan 4 stagnan pada pembukaan perdagangan.
Penguatan dipimpin oleh saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) yang menguat 4,05% ke Rp900. Di belakangnya, saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menguat 2,04% ke Rp1.000 dan saham PT Indosat Tbk. (ISAT) menguat 1,96% ke Rp2.080.
Tidak hanya itu, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga menguat 1,29% ke Rp3.930, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menguat 1,14% ke Rp2.670, dan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menguat 1,09% ke Rp2.780.
Selain itu, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga menguat 0,99% ke Rp4.090, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) juga turut menguat 0,96% ke Rp1.580, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menguat 0,85% ke Rp4.740.
Sebaliknya, laju pelemahan dipimpin oleh PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang terkoreksi 1,48% ke Rp2.000, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) melemah 1,33% ke Rp2.960, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) terkoreksi 1,23% ke Rp1.205, dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) melemah 0,97% ke Rp510.
Selain itu, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) turut melemah 0,45% ke Rp2.210, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) melemah 0,24% ke Rp10.375, dan saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) terkoreksi 0,22% ke Rp22.550.
Sementara itu, sejumlah saham yang masih stagnan pada pembukaan perdagangan antara lain PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA).
Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Hal itu terjadi setelah Indonesia menemukan kesepakatan dagang dengan AS.
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menuturkan, Indonesia telah mencapai kesepakatan dagang awal dengan AS, dengan tarif ke AS akan diturunkan menjadi 19% dari sebelumnya 32%.
Sementara itu, barang-barang impor dari AS akan dikenakan tarif 0%. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Indonesia telah berkomitmen untuk membeli energi AS senilai US$15 miliar, produk pertanian AS senilai US$4,5 miliar, dan 50 Jet Boeing.
Investor pasar modal juga akan menantikan hasil RDG BI (16/7/2025) yang diperkirakan akan menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25% dari 5,5%, serta menurunkan Deposit Facility Rate menjadi 4,5% dari 4,75% dan Lending Facility Rate menjadi 6% dari 6,25%.
Potensi penurunan BI Rate ini didukung oleh pergerakan nilai tukar rupiah yang lebih stabil, serta sebagai salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah melemahnya daya beli masyarakat.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
