Bisnis.com, JAKARTA — Emiten energi PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) masih mengantongi sisa dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp87,99 miliar hingga akhir semester I/2025.
Berdasarkan laporan penggunaan dana IPO per 30 Juni 2025, CGAS telah merealisasikan dana sebesar Rp85,28 miliar atau sekitar 49,22% dari total perolehan IPO senilai Rp173,27 miliar.
Dana tersebut digunakan perseroan untuk dua pos utama. Pertama, untuk pembangunan stasiun LNG dan pembelian peralatan senilai Rp67,96 miliar atau sekitar 43,58% dari total alokasi sebesar Rp155,94 miliar.
Kedua, sebesar Rp17,31 miliar atau sekitar 99,95% dari total alokasi, digunakan untuk modal kerja.
Adapun sisa dana IPO senilai Rp87,99 miliar saat ini ditempatkan dalam bentuk deposito dan giro operasional di sejumlah bank yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan.
Secara rinci, CGAS menyimpan dana sebesar Rp20 miliar dalam deposito di Bank Syariah Indonesia dengan tingkat suku bunga 6%. Sementara itu, sebesar Rp15,5 miliar ditempatkan dalam deposito di Bank BJB Syariah dengan bunga 5,5%.
Baca Juga
Sisa dana IPO lainnya disimpan dalam giro operasional di tujuh bank berbeda, dengan tingkat suku bunga berkisar antara 0,40% hingga 0,60%.
Sebagai informasi, PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 8 Januari 2024.
Pada pelaksanaan IPO yang berlangsung pada 2–4 Januari 2024, CGAS melepas sebanyak 531,42 juta saham bernilai nominal Rp50 per saham atau setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga penawaran saham perdana dibanderol pada level maksimum Rp338 per saham, sehingga CGAS meraup dana IPO sebesar Rp179,62 miliar.
Adapun rencana penggunaan dana hasil IPO terbagi atas dua pos utama. Sekitar 90% dialokasikan untuk pembangunan LNG Station (Liquefied Natural Gas) di Galian Field Tambun Zone 7 Regional, yang dikategorikan sebagai capital expenditure (capex).
Sementara sisanya, sekitar 10%, digunakan untuk modal kerja atau operating expenditure (opex).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.