Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti terafiliasi Happy Hapsoro, PT Sanurhasta Mitra Tbk. (MINA) akan menggelar aksi korporasi penambahan modal melalui skema rights issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan target dana sebesar Rp164,06 miliar.
Berdasarkan prospektus perseroan, MINA akan menerbitkan sebanyak 3,28 miliar saham baru dengan nominal Rp20 per saham. Adapun harga pelaksanaan HMETD ditetapkan sebesar Rp50 per saham, sehingga perseroan berpotensi meraup dana segar mencapai Rp164,06 miliar.
"Total dana yang ditargetkan dalam Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I ini sebesar Rp164,06 miliar," demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Rabu (2/7/2025).
Aksi rights issue ini berpotensi menimbulkan dilusi maksimal 33,33% bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya. Setiap 2 saham lama yang tercatat di Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 10 Juli 2025 pukul 16.00 WIB akan memperoleh 1 HMETD, dengan setiap 1 HMETD memberikan hak untuk membeli 1 saham baru MINA.
Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD berlangsung pada 14—25 Juli 2025. Saham hasil pelaksanaan HMETD akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Juli 2025.
Dalam aksi ini, PT Basis Utama Prima (BUP), yang merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 45,71%, memutuskan untuk mengalihkan seluruh hak HMETD-nya kepada Hapsoro. Adapun Hapsoro, yang juga merupakan pemegang saham pengendali MINA dengan kepemilikan langsung 4,44%, telah menyatakan komitmen untuk melaksanakan seluruh HMETD miliknya dan mengambil alih hak dari BUP.
Baca Juga
Adapun, dalam rights issue ini tidak terdapat pembeli siaga (standby buyer) selain Hapsoro. Dengan demikian, apabila terdapat sisa saham baru yang tidak diambil oleh pemegang saham publik, saham tersebut akan tetap menjadi saham portepel perseroan.
Perseroan merencanakan dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD I ini setelah dikurangi biaya emisi efek akan digunakan sekitar 35% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, yaitu untuk biaya operasional seperti pembayaran gaji, beban umum dan administrasi, biaya pengembangan lT dansewa kantor.
Kedua, Sekitar 35% akan digunakan untuk modal kerja pada PT Minna Padi Resorts yang akan digunakan untuk biaya operasional dan pengembangan usaha. Penyaluran dana berupa pinjaman dengan jangka waktu 5 tahun dan bunga 6% per tahun. Apabila pinjaman telah jatuh tempo dan dibayarkan kembali kepada Perseroan, maka Perseroan akan menggunakannya untuk modal kerja.
Ketiga, Sekitar 30% akan digunakan untuk modal kerja pada PT Sanur Hasta Griya yang akan digunakan untuk biaya operasional dan pengembangan usaha. Penyaluran dan a berupa pinjaman dengan jangka waktu 5 tahun dan bunga 6% per tahun. Apabila pinjaman telah jatuh tempo dan dibayarkan kembali kepada Perseroan, maka Perseroan akan menggunakannya untuk modal kerja.
Sebagai informasi, hingga kuartal I/2025, total aset MINA tercatat sebesar Rp103,92 miliar, dengan ekuitas Rp91,44 miliar dan liabilitas sebesar Rp12,48 miliar. Perseroan juga masih mencatatkan rugi komprehensif sebesar Rp5,23 miliar per akhir Maret 2025.
Berikut jadwal sementara pelaksanaan rights issue MINA:
- Cum-HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 8 Juli 2025
- Ex-HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 9 Juli 2025
- Cum-HMETD di Pasar Tunai : 10 Juli 2025
- Ex-HMETD di Pasar Tunai : 11 Juli 2025
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas HMETD : 10 Juli 2025
- Distribusi serifikat HMETD : 11 Juli 2025
- Tanggal pencatatan efek di BEI : 14 Juli 2025
- Periode perdagangan HMETD : 14—25 Juli 2025
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.