Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merry Riana Ungkap Alasan Lock Up Saham MERI

Dua founder MERI, Merry Riana dan Alva Christopher akan melakukan lock up saham.
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Pendiri PT Merry Riana Education Tbk. (MERI) Merry Riana dan Alva Christopher Tjenderasa menyampaikan akan melakukan lock up saham. Lalu, bagaimana dengan pemegang saham lainnya PT Tancorp Investama Mulia yang dimiliki taipan Hermanto Tanoko?

Komisaris Utama MERI Merry Riana menjelaskan lock up ini merupakan inisiatif dirinya bersama suaminya, Alva Christopher Tjenderasa yang juga merupakan Direktur Utama MERI. 

“Untuk lock up, yang bisa dipastikan itu saya dan suami sebagai founder dan juga pemegang pengendali,” kata Merry, pada public expose MERI di Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Merry menuturkan lock up ini dilakukan dirinya untuk menunjukkan komitmen, dan memastikan dirinya memiliki saham MERI untuk jangka panjang.

Merry juga meyakini dalam lima tahun ke depan, saham MERI akan memiliki harga yang lebih bagus dan lebih tinggi dibanding saat ini.

Dia juga mengungkapkan investor mereka, Hermanto Tanoko percaya dengan visi MERI dan perseroan menyambut baik kehadiran Tanoko sebagai strategic investor.

“Saya percaya semua hal yang beliau [Tanoko] laukan itu benar-benar untuk jangka panjang. Kalau melihat emiten-emiten yang dibawa ke lantai Bursa itu sudah ada delapan sebelumnya dan MERI menjadi emiten ke-9,” tutur Merry.

Merry menuturkan Hermanto Tanoko selalu percaya dalam hal long term investment, membangun perusahaan-perusahaan dari awal sampai akhirnya berhasil.

Sebagaimana diketahui, Hermanto Tanoko mengenggam saham MERI melalui PT Tancorp Investama Mulia yang memiliki 200 juta saham atau setara 25%. MERI memperoleh dukungan dari Hermanto Tanoko sejak 2024 yang masuk sebagai mitra strategis.

Hermanto Tanoko mengatakan bahwa masuknya Tancorp di MERI merupakan langkah perluasan portofolio. Dengan IPO MERI, maka jumlah portofolio emiten tercatat Tancorp akan mencapai sembilan perusahaan.

Taipan asal Surabaya ini menuturkan MERI memiliki visi yang selaras dengan dirinya untuk mendorong lahirnya lebih banyak entrepreneur di Tanah Air.

"Bisa juga satu sinergi antara MERI dengan ekosistem Tancorp, yang kemudian akan banyak memberi nilai tambah. Branding MERI juga sangat cantik dan indah," ujar Hermanto dalam acara webinar yang digelar Indonesia Investment Education (IIE) pada Selasa (24/6/2025).

Hermanto Tanoko juga bercerita upaya membawa MERI untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebenarnya mendapatkan tantangan. Pasalnya, saat ini regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI sedang ketat mengawasi proses IPO.

"Dalam waktu-waktu sekarang Bursa dan OJK sangat ketat, yang ditolak lebih dari 80%," ujar Hermanto.

Di sisi lain, Hermanto optimistis IPO MERI akan sukses dan disambut positif oleh pasar. Hermanto juga meyakini MERI bisa bertumbuh secara konsisten setelah IPO.

Sebagaimana diketahui, MERI akan menawarkan 266 juta saham atau sebanyak-banyaknya 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Harga penawaran berkisar antara Rp110 per saham sampai Rp150 per saham.

Dengan demikian, jumlah seluruh nilai penawaran umum ini sebanyak-banyaknya Rp39,99 miliar.

Dana yang diperoleh dari IPO ini rencananya akan digunakan untuk penyertaan modal ke entitas anak PT Merry Riana Edukasi Delapan dan PT Merry Riana Akademi Tujuh. Rinciannya, sebesar 65% akan disalurkan ke PT Merry Riana Edukasi Delapan, dan sebesar 35% untuk PT Merry Riana Akademi Tujuh.

Saat ini, pemegang saham MERI adalah PT Merry Riana Indonesia dengan jumlah saham 599,9 juta atau setara 74,99%, PT Tancorp Investama Mulia sebesar 200 juta saham atau setara 25%, dan Alva Christopher Tjenderasa sebesar 80 sahama tau 0,01%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper