Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Emtek Investasi Rp200 Miliar, RSGK Boyong PET Scan Jerman

Emiten rumah sakit Grup Emtek, PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK) menyiapkan Rp200 miliar untuk mendatangkan PET Scan dari Jerman.
RS EMC Grha Kedoya./emc.id
RS EMC Grha Kedoya./emc.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rumah sakit Grup Emtek, PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK) tengah berupaya untuk melengkapi fasilitas kesehatan yang dimiliki perseroan. Teranyar, RSGK sedang dalam tahap mendatangkan Positron Emission Tomography (PET) Scan dari Jerman.

Adapun perseroan menyiapkan dana sebesar Rp200 miliar untuk bisa mendatangkan alat kesehatan mutakhir dari perusahaan terkemuka Siemens di Jerman. Sejauh ini, perseroan telah menggelontorkan Rp50 miliar untuk pembayaran bertahap untuk mendatangkan mesin tersebut.

Direktur Utama Kedoya Adyaraya Juniwati Gunawan menerangkan, pihaknya membutuhkan waktu cukup lama untuk mengambil keputusan terhadap pembelian alat tersebut. Nantinya, alat itu akan mulai beroperasi pada Juni 2025 di RS EMC Grha Kedoya, Jakarta Barat.

”Sejauh yang kami pikirkan, kami belum ada rencana ekspansi. Tapi memang kami ingin memastikan bahwa alat ini nanti running-nya baik, lancar, bermanfaat,” katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu (18/6/2025).

Sepanjang 2025, perseroan menetapkan capital expenditure (capex) atau anggaran belanja modal sebesar sekamir Rp230 miliar. Sebab Rp200 miliar telah dialokasikan untuk mendatangkan PET Scan, perseroan menyisakan sekamir Rp20—Rp30 miliar untuk operasional. 

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Keuangan Kedoya Adyaraya Armen Antonius Djan, yang menerangkan bahwa sisa dana capex akan digunakan RSGK untuk biaya operasional seperti penggantian alat-alat kesehatan yang sudah tidak layak pakai. 

Selain itu, dia menerangkan, kehadiran PET Scan ini kemungkinan belum bisa memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perseroan pada 2025. Dia menilai, masih banyak yang harus dilakukan perseroan sebelum mampu mengoperasikan alat tersebut dengan optimal.

”Namun tentunya nanti di tahun-tahun yang akan datang, kami harapkan alat ini akan memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perkembangan atau terhadap kinerja keuangannya RSGK tahun 2026 ke atas nanti,” katanya.

Sebelumnya, berdasarkan laporan keuangan, RSGK mencatatkan laba bersih pada 2024 meningkat 57,5% secara year to year (YoY) dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp25,18 miliar.

Sejalan dengan itu, emiten Grup RS EMC itu juga membukukan pendapatan sebesar Rp441 miliar pada 2024, jumlah ini meningkat 18,1% yoy dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp373,3 miliar. 

Beban pokok pendapatan RSGK juga naik 16,6% secara tahunan menjadi Rp291,7 miliar pada 2024 dari Rp250,17 miliar pada tahun sebelumnya. Sedangkan laba kotor tumbuh 21% secara tahunan menjadi Rp149,3 miliar pada 2024 dari Rp123,2 miliar pada tahun sebelumnya.  

Kemudian, laba usaha juga melesat 87% secara tahunan menjadi Rp55 miliar pada 2024 dari Rp29,4 miliar pada tahun sebelumnya. Lalu, total aset RSGK naik 7,1% menjadi Rp887,6 miliar pada 2024 dari Rp828,7 miliar pada 2023. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper