Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Katalis Fitch Ratings Buat Saham Bank Jago (ARTO) Ditutup Menguat

Saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) ditutup menguat 2,65% ke level 1.745 pada perdagangan Selasa (17/6/2025), terdampak hasil pemeringkatan Fitch Ratings.
Nasabah beraktivitas di depan logo PT Bank Jago Tbk. di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Bisnis/Abdurachman
Nasabah beraktivitas di depan logo PT Bank Jago Tbk. di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menguat pada perdagangan Selasa (17/6/2025) seiring dengan pengumuman lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings memberikan peringkat level ‘A-(idn)’, dengan outlook stabil.

Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), ARTO ditutup menguat 2,65% ke level 1.745 pada perdagangan Selasa (17/6/2025). Sejak awal tahun, saham ARTO berfluktuasi dan melemah 28,19 % (year-to-date/YtD).

Peringkat kelayakan investasi (investment grade) ini mencerminkan keyakinan bahwa kinerja bank akan tetap kuat dalam jangka menengah, yang akan meningkatkan persepsi positif terhadap saham ARTO.

Sejumlah pengamat dan analis pasar pun menyampaikan pandangan positif terhadap peringkat tersebut, yang dinilai sejalan dengan arah transformasi bisnis bank berkode saham ARTO tersebut selama beberapa tahun terakhir.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda melihat penilaian Fitch Ratings ini menjadi sinyal positif dari perbankan digital di Indonesia seiring dengan iklim bank digital yang meningkat cukup positif.

Ekosistem bank digital, terutama yang ikut dalam platform digital lainnya, mempunyai kondisi yang positif. Model bisnis yang terintegrasi dengan bisnis digital mempunyai peluang berkembang karena perkembangan inovasi yang cukup baik.

"Bank Jago bisa digunakan di platform lain, seperti Bibit, Stockbit, dan GoPay. Inovasi ini bisa mempermudah masyarakat memiliki akses ke perbankan dengan ekosistem digital," katanya, dikutip Selasa (17/6/2025).

Sementara itu, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila menambahkan bahwa pengakuan dari lembaga sekelas Fitch memberi sinyal positif bagi pasar terutama bagi investor yang selama ini mencermati perkembangan bank digital di Indonesia.

Seperti diketahui, sebagai bank berbasis teknologi, Bank Jago mengandalkan kolaborasi strategis dengan berbagai mitra strategis, seperti Gojek, GoPay, Bibit, dan Stockbit.

Kolaborasi dalam ekosistem digital ini memungkinkan Bank Jago menjangkau segmen masyarakat yang belum banyak tersentuh layanan perbankan tradisional.

Tak pelak, outlook stabil dari Fitch ini menjadi tonggak baru dalam perjalanan Bank Jago, yang tak hanya mempertegas arah bisnis yang lebih sehat, tetapi juga membuka peluang akses pendanaan lebih luas dan efisien ke depannya.

Selain itu, pengakuan dari Fitch bisa menjadi salah satu turning point, apalagi jika disusul perbaikan kinerja operasional di kuartal mendatang.

“Ada kepercayaan akan prospek bisnis dari ARTO terutama juga karena berdasarkan laporan keuangan terakhir menunjukkan perbaikan dari rasio-rasio growth, lalu juga CAR bank jago masih tinggi namun tetap memantau secara kredit atau NPL jadi rating ini bisa menjadi sentimen positif untuk pasar," terangnya.

Dalam keterbukaan yang disampaikan oleh manajemen Bank Jago kepada BEI sebelumnya, pada Jumat (13/6/2025) disebutkan informasi tersebut disampaikan oleh Fitch Rating pada Rabu (11/6/2025).

"Tidak ada kejadian, informasi atau fakta material yang berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha emiten," demikian penjelasan manajemen ARTO terkait dampak dari informasi tersebut.

Sementara, dalam lampiran keterbukaan berupa surat pemeringkat dari Fitch Ratings, disebutkan bahwa peringkat nasional A menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.

Adapun, dari sisi kinerja, Bank Jago membukukan laba bersih senilai Rp60 miliar per akhir Maret 2025. Nilai tersebut tumbuh 178% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang senilai Rp22 miliar.

Dalam siaran pers yang diterima Jumat (25/4/2025), raihan laba tersebut dibarengi dengan pertumbuhan kredit sebesar 42% YoY menjadi Rp20,3 triliun dari Rp14,3 triliun.

"Pertumbuhan penyaluran kredit tercapai berkat strategi kolaborasi dengan berbagai mitra [partner], seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya," ujar Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung.

Pertumbuhan kredit mendorong naik aset Bank Jago menjadi Rp32,5 triliun atau tumbuh 44% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp22,5 triliun. Dari sisi kualitas pembiayaan, ARTO mencatatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross sebesar 0,3%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper