Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Terbaru untuk Saham Erajaya Swasembada (ERAA)

Sederet sekuritas baru saja membarui pandangan untuk saham emiten ritel, PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA).
Karyawan melayani konsumen di salah satu gerai Erafone milik Erajaya di Jakarta, Selasa (5/9/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melayani konsumen di salah satu gerai Erafone milik Erajaya di Jakarta, Selasa (5/9/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Sederet sekuritas baru saja membarui rekomendasi untuk saham emiten ritel, PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA).

Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (12/6/2025), sebanyak 15 dari 18 sekuritas yang mengulas saham Erajaya Swasembada masih memberikan rekomendasi beli. Tiga sekuritas lainnya menyematkan rating hold.

Tercatat ada enam sekuritas yang baru saja membarui pandangannya pada Juni 2025. Lima di antaranya mempertahankan rekomendasi buy, sedangkan satu sekuritas lainnya yakni Mandiri Sekuritas menurunkan rating ERAA menjadi hold.

Adapun berdasarkan konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg, target harga saham ERAA berada pada level Rp578,42 atau menyiratkan potensi imbal hasil sekitar 7,1% dari harga saham ERAA pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis (12/6/2025), yakni Rp540.

MNC Sekuritas tercatat turut merekomendasikan buy untuk ERAA dengan target harga di level Rp640 per lembar.

Research Analyst MNC Sekuritas Catherine Florencia M. mengatakan rekomendasi itu diberikan sejalan proyeksi kinerja ERAA. MNC Sekuritas memperkirakan laba bersih sepanjang 2025 tumbuh 10,7% (year-on-year/YoY) menjadi Rp1,1 triliun.

Estimasi itu didukung oleh peningkatan harga jual rata-rata (average selling price/ASP).

“Didukung peningkatan ASP sebesar 9,0% YoY untuk perangkat premium seperti Samsung S25 dan iPhone 17 yang akan datang di tengah pertumbuhan volume yang moderat sebesar 2,9% pada segmen seluler,” jelas Catherine dalam risetnya pada Senin (2/6/2025).

Emiten ritel pemilik jenama jaringan gerai iBox tersebut mencatatkan kinerja laba lesu pada awal 2025.

Berdasarkan laporan keuangan, ERAA telah membukukan laba bersih sebesar Rp203,25 miliar per kuartal I/2025, ambles 20,37% YoY. Penurunan laba bersih ERAA sejalan dengan penyusutan penjualan bersih 4,6% YoY pada kuartal I/2025 menjadi Rp15,88 triliun.

Raupan penjualan ERAA pada kuartal I/2025 terbesar berasal dari segmen usaha telepon seluler dan tablet sebesar Rp29,17 triliun. Kemudian, produk operator sebesar Rp513,99 miliar.

Penjualan segmen usaha komputer dan peralatan elektronik lainnya di ERAA mencapai Rp1,13 triliun per kuartal I/2025. Penjualan segmen usaha aksesoris dan lainnya mencapai Rp3,72 triliun. Dikurangi eliminasi sebesar Rp18,65 triliun.

Catherine mengatakan ERAA membukukan laba bersih yang lemah pada kuartal I/2025 terbebani oleh penurunan volume penjualan ponsel akibat penundaan seri iPhone 16 di Indonesia.

"Meski demikian, kami memperkirakan laba ERAA akan meningkat pada kuartal II/2025," tulis Catherine dalam risetnya pada Senin (2/6/2025).

Penguatan kinerja keuangan ERAA ke depan menurutnya didongkrak oleh sejumlah faktor. Pertama, kinerja laba ERAA mendapatkan dorongan dari peluncuran resmi seri iPhone 16 pada pertengahan April 2025.

Kemudian, terdapat faktor musiman seperti permintaan saat dimulainya sekolah, pencairan gaji ke-13 untuk pegawai negeri, dan siklus perangkat baru.

Ke depannya, peluncuran seri iPhone 17 yang diantisipasi pada paruh kedua 2025 juga diharapkan akan menghidupkan kembali permintaan ponsel di segmen premium.

------------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper