Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$80,5 juta atau Rp1,31 triliun (asumsi Rp16.296 per dolar AS) pada kuartal I/2025.
Berdasarkan Laporan Keuangan, raupan laba DSSA itu menyusut 21,71% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih DSSA pada periode yang sama tahun sebelumnya US$102,83 juta atau Rp1,67 triliun.
Penyusutan laba DSSA terjadi seiring dengan catatan pendapatan usaha yang turun 7,43% yoy menjadi US$737,55 juta atau Rp12,01 triliun pada tiga bulan pertama 2025, dibandingkan US$796,78 juta atau Rp12,98 triliun pada tiga bulan pertama 2024.
Kontributor utama dari pendapatan usaha perseroan berasal dari segmen usaha pertambangan dan perdagangan batu bara yakni US$665,27 juta. Lalu, segmen usaha penyediaan TV cable, internet, dan teknologi menyumbang pendapatan US$46,12 juta.
Segmen usaha perdagangan menyumbang pendapatan US$26,11 juta dan energi terbarukan meraup pendapatan US$28.629.
Presiden Direktur Dian Swastatika Sentosa L. Krisnan Cahya menyampaikan kinerja kuartal I/2025 mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam menjaga efisiensi dan memperkuat fondasi bisnis.
"Selain menjaga kinerja solid dari lini bisnis pertambangan, sebagai bagian dari komitmen terhadap transformasi bisnis berkelanjutan, kami juga terus mengakselerasi pengembangan lini bisnis teknologi dan energi baru dan terbarukan," kata Krisnan Cahya dalam keterangan tertulis pada Jumat (30/5/2025).
Adapun, DSSA mencatatkan beban pokok penjualan sebesar US$449,86 juta, naik 4,94% yoy. Alhasil, laba kotor DSSA susut 21,84% yoy menjadi US$287,68 juta.
DSSA mencatatkan aset sebesar US$3,85 miliar per 31 Maret 2025. Kemudian, liabilitas perseroan mencapai US$1,78 miliar. Lalu, ekuitas perseroan mencapai US$2,06 miliar per 31 Maret 2025. Selain itu, posisi kas dan setara kas di level US$951,4 juta.