Bisnis.com, JAKARTA — Mirae Asset Sekuritas Indonesia kembali merilis daftar saham pilihan menyusul penguatan teknikal IHSG dan ekspektasi pelonggaran suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate dalam waktu dekat.
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa kondisi pasar saat ini membuka ruang bagi strategi akumulasi, terutama pada saham-saham berfundamental kuat dan memiliki sinyal teknikal yang mendukung.
Menurutnya, penguatan indeks komposit yang menembus pola descending broadening wedge serta didukung oleh indikator RSI dan Stochastic yang positif menjadi konfirmasi bahwa tren bullish masih berlanjut.
“IHSG terus menguat menembus batas atas pola descending broadening wedge seiring terjadinya breakout. Selain itu, sinyal Stochastic dan RSI menunjukkan arah positif, disertai dengan peningkatan volume perdagangan,” ujarnya dalam publikasi riset terbaru yang dikutip pada Selasa (20/5/2025).
Saham-saham perbankan seperti BBCA, BBRI, BBNI, dan BMRI disebut berada dalam posisi teknikal yang menguntungkan. BBCA berpotensi naik ke level Rp10.550, sementara BBRI ditargetkan mencapai Rp4.450 setelah keluar dari pola symmetrical triangle.
Sementara itu, BBNI dibidik naik ke Rp5.500 dan BMRI berpeluang menembus Rp7.175 dalam jangka menengah. Seluruh saham tersebut menunjukkan pembentukan golden cross pada moving average 20 dan 60 hari.
Dari sektor energi dan pertambangan, ADMR meraih rekomendasi akumulasi dengan target tertinggi di Rp1.380. Saham BREN juga menunjukkan formasi teknikal yang solid, dengan potensi kenaikan ke Rp9.050 per saham.
Di sisi lain, Bank sentral diketahui akan mengumumkan kebijakan moneter terbarunya setelah menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 Mei 2025. BI Rate kini berada di level 5,75% atau tidak mengalami perubahan sejak awal tahun.
Nafan menyatakan bahwa situasi makro ekonomi saat ini sudah memberikan ruang bagi BI untuk melonggarkan kebijakan moneternya sejalan dengan tren global.
Alasannya, rupiah telah menunjukkan apresiasi setelah penurunan peringkat kredit Amerika Serikat (AS) oleh Moody’s dari AAA menjadi Aa1. Perubahan ini menyebabkan dolar AS melemah, sehingga mendorong rupiah hingga ke level Rp16.418 per dolar AS, jauh lebih kuat dari posisi Rp16.943 sebulan sebelumnya.
Selain penguatan nilai tukar rupiah, laju inflasi yang rendah juga menjadi pertimbangan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi Indonesia per April 2025 berada di level 1,95%, sedangkan BI Rate masih bertahan di 5,75%.
“Jarak BI rate dan inflasi sudah terlalu lebar. Ini saatnya BI menyesuaikan, apalagi tekanan inflasi masih dalam kendali dan stabilitas nilai tukar mendukung,” ucapnya.
Berikut rekomendasi saham pilihan Mirae Asset Sekuritas:
Sektor Energi & Tambang
ADMR
Accumulative Buy
TP1: Rp935 (+3,89%)
TP2: Rp970 (+7,78%)
TP3: Rp1.380 (+53,33%)
Support: Rp855 & Rp815
BREN
Accumulative Buy
TP1: Rp6.450 (+7,50%)
TP2: Rp6.825 (+13,75%)
TP3: Rp9.050 (+50,83%)
Support: Rp5.650 & Rp5.300
Sektor Perbankan
BBCA
Add
TP1: Rp9.550 (+2,69%)
TP2: Rp10.550 (+13,29%)
Support: Rp9.100 & Rp8.675
BBRI
Maintain Buy
TP1: Rp4.210 (+2,93%)
TP2: Rp4.450 (+8,80%)
Support: Rp3.920 & Rp3.830
BBNI
Accumulative Buy
TP1: Rp4.440 (+1,60%)
TP2: Rp4.550 (+4,12%)
TP3: Rp5.500 (+25,86%)
Support: Rp4.190 & Rp4.080
BMRI
Accumulative Buy
TP1: Rp5.025 (+5,35%)
TP2: Rp6.125 (+28,41%)
TP3: Rp7.175 (+50,42%)
Support: Rp4.250
Sektor Konsumer & Ritel
AMRT
Add
TP1: Rp2.490 (+3,32%)
TP2: Rp2.700 (+12,03%)
Support: Rp2.310 & Rp2.200
ICBP
Accumulative Buy
TP1: Rp11.350 (+2,76%)
TP2: Rp11.725 (+6,11%)
TP3: Rp13.625 (+23,30%)
Support: Rp10.900 & Rp10.550
JPFA
Accumulative Buy
TP1: Rp1.900 (+3,54%)
TP2: Rp1.950 (+6,27%)
TP3: Rp2.110 (+14,99%)
Support: Rp1.790 & Rp1.690
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.