Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Suspensi Saham Platinum Wahab Nusantara (TGUK) Akibat Harga Terus Melambung

BEI melakukan suspensi atas perdagangan saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) pada hari ini, Selasa (20/5/2025) akibat peningkatan harga yang signifikan.
Ibad Durrohman,Mutiara Nabila
Selasa, 20 Mei 2025 | 08:38
Ilustrasi minuman Teguk yang diproduksi PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) /sesame
Ilustrasi minuman Teguk yang diproduksi PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) /sesame

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi atas perdagangan saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) mulai sesi I perdagangan hari ini, Selasa (20/5/2025).

P.H. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Danny Yuskar Wibowo mengungkapkan suspensi saham dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK)

"Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham TGUK pada perdagangan tanggal 20 Mei 2025," kata Danny dalam keterangan resmi, Senin (19/5/2025).

Penghentian sementara perdagangan saham TGUK tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya ialah memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham TGUK tersebut.

"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," imbuh Danny.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, harga saham TGUK naik 6,73% atau 7 poin ke level Rp111 per lembar pada penutupan perdagangan Senin (19/5). Dalam sebulan terakhir, saham TGUK telah terbang 88,14%, dan sepanjang tahun berjalan 2025 saham TGUK tercatat telah melonjak 122%.

Teguk (TGUK) Tutup 100 Gerai

Emiten pengelola gerai minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK), mengakui pelemahan daya beli masyarakat menjadi batu sandungan bisnis perseroan sejak tahun lalu.

Perseroan pun sudah menutup lebih dari 100 gerainya hingga akhir 2024. Namun, perseroan berkomitmen untuk  memperkuat gerai-gerai sisa itu untuk membalikkan posisi keuangan.

Adapun, penutupan ratusan gerai brand teh boba lokal itu terjadi belum setahun sejak perseroan melantai di Bursa Efek Indonesia. Adapun, TGUK mencatatkan sahamnya di BEI pada 10 Juli 2023 dengan meraup dana segar sekitar Rp65,14 miliar.

Dalam waktu satu tahun setelah dibuka pada 2018, Teguk berhasil membuka 120 gerai di berbagai lokasi. Pada saat penawaran saham perdana (IPO), TGUK sudah memiliki total 145 gerai dengan 143 milik perseroan dan 2 dari kemitraan.

Tak hanya di Indonesia, seluruh gerai tersebar di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga ke New York Amerika Serikat. 

Namun, pada Desember 2024, Teguk melaporkan tinggal menyisakan 35 gerai. Dalam laporan paparan publik per 30 Desember 2024, Teguk menyisakan 26 gerai, 8 island, dan 1 gerai internasional di New York. 

Hal itu disebabkan karena kondisi pasar, di mana dinamia pasar menekan kelompok menengah ke bawah yang merupakan target pasar utama bagi emiten berkode saham TGUK itu. 

"Daya beli masyarakat sangat rendah, penurunan ini sudah dirasakan di kuartal I hingga kuartal III [2024] dan konsumen sekarang juga merasakan membeli online jadi lebih mahal. Tantangan tersebut membuat mereka lebih mengutamakan untuk membeli kebutuhan pokok," jelas manajemen, dikutip Kamis (15/5/2025). 

Tak hanya menutup gerai, perseroan juga mengurangi biaya operasional hingga 68,9%, dan mengurangi jumlah karyawan dari sebanya 628 orang pada Desember 2023 menjadi hanya 88 orang per Oktober 2024. 

Dengan harapan bisa kembali membukukan pertumbuhan, pada 2025 Teguk akan memaksimalkan gerai dan island yang masih beroperasi untuk dibuka di area publik seperti hotel, dekat restoran, sekolah, dan transportasi umum.

Perseroan juga berencana memaksimalkan gerai di luar negeri seperti Australia dan Amerika dengan membuka kesempatan menjadi franchise, buka di Hawker, atau membuka kedai es krim berjalan. 

Teguk juga berencana membuka gerai baru di tempat-tempat yang belum pernah dijamah, terutama di Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper