Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Bersinar Usai Moody's Pangkas Peringkat Kredit AS

Harga emas menguat menyusul pelemahan dolar AS dan meningkatnya permintaan aset safe haven setelah Moody's memangkas peringkat kredit AS.
Seorang pekerja mengangkat emas batangan dari mesin konveyor di pabrik Rand Refinery Ltd. di Germiston, Afrika Selatan. Bloomberg/Waldo Swiegers
Seorang pekerja mengangkat emas batangan dari mesin konveyor di pabrik Rand Refinery Ltd. di Germiston, Afrika Selatan. Bloomberg/Waldo Swiegers

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas melonjak seiring pelemahan dolar Amerika Serikat dan meningkatnya permintaan terhadap aset lindung nilai (safe haven) menyusul penurunan peringkat kredit pemerintah AS oleh Moody’s.

Mengutip Reuters, Selasa (20/5/2025), harga emas di pasar spot naik 0,9% menjadi US$3.229,51 per troy ounce. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS melonjak 1,5% ke posisi US$3.233,50 per troy ounce.

Moody’s resmi memangkas peringkat utang pemerintah AS dari Aaa menjadi Aa1 pada Jumat lalu, dengan alasan meningkatnya beban utang dan biaya bunga yang jauh melampaui negara-negara lain dengan peringkat serupa.

“Dalam jangka menengah, emas tetap menjadi aset yang aman, terutama setelah penurunan peringkat AS. Pasar ini masih layak untuk strategi beli dan tahan,” ujar Bob Haberkorn, analis pasar senior di RJO Futures.

Di sisi lain, indeks dolar AS merosot ke level terendah sejak 8 Mei, sementara bursa saham utama Wall Street ikut tergelincir. Melemahnya dolar membuat emas lebih terjangkau bagi investor global yang memegang mata uang lain.

Pasar keuangan global juga sedikit terguncang setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperingatkan bahwa Presiden Donald Trump akan memberlakukan tarif sesuai ancaman sebelumnya pada 2 April, jika mitra dagang tidak menunjukkan itikad baik dalam negosiasi.

Sebagai aset aman yang sering diburu saat ketidakpastian geopolitik dan ekonomi meningkat, emas telah menorehkan sejumlah rekor harga sepanjang tahun ini, dengan kenaikan mencapai 23,1% sejak awal tahun.

Goldman Sachs tetap pada proyeksi bullish-nya, memperkirakan harga emas akan mencapai US$3.700 per troy ounce pada akhir 2025, dan menembus US$4.000 pada pertengahan 2026. Proyeksi ini didorong oleh mulai terbukanya minat sektor swasta dalam mendiversifikasi aset ke emas.

Dari ranah geopolitik, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan bahwa setelah melakukan percakapan dengan Presiden Trump pada Senin, proses menuju penyelesaian damai di Ukraina menunjukkan kemajuan. Moskow, kata Putin, siap bekerja sama dengan Kiev untuk menyusun nota kesepahaman menuju perjanjian damai.

Adapun harga perak spot turut naik 0,3% menjadi US$32,36 per ounce, sementara paladium menguat 1,1% ke US$998,26.

Di sisi lain, permintaan perhiasan platinum di China mulai bangkit setelah mengalami penurunan selama satu dekade. Menurut World Platinum Investment Council, tren ini berkontribusi pada defisit pasokan platinum global yang lebih dalam dari perkiraan tahun ini.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper