Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NICL Disuspensi saat Harga Saham Meroket, Bos PAM Mineral Buka Suara

Harga saham PT PAM Mineral Tbk. (NICL) yang melonjak 307,69% sepanjang tahun berjalan disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak pekan lalu.
PAM Mineral, NICL
PAM Mineral, NICL

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT PAM Mineral Tbk. (NICL) yang telah mengalami lonjakan harga 307,69% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak pekan lalu. Bos NICL pun buka suara atas suspensi yang menimpa perseroan.

Direktur Utama PAM Mineral Ruddy Tjanaka mengatakan perseroan menganggap otoritas Bursa sebagai orang tua sendiri. Dia menilai apa yang dialami perseroan atas dinamika yang terjadi di pasar hendaknya diberikan kesempatan untuk memberikan penjelasan.

"Kami mohon sebagai emiten, sebelum disuspensi diharapkan diberikan kesempatan jawab. Kalau UMA [Unusual Market Activity] kami paham. Akan tetapi, mohon izin jangan langsung disuspensi, karena itu secara langsung dan tidak langsung memberikan efek negatif," kata Ruddy dalam public expose pada Senin (19/5/2025).

Dia berharap suspensi segera dibuka. Kemudian, langkah-langkah sesuai prosedur akan dijalankan NICL ke depan.

"Kami tetap akan lebih transparan, terbuka, sesuai dengan ketentuan Bursa," tutur Ruddy.

Direktur PAM Mineral Suhartono juga menjelaskan bahwa pergerakan harga saham NICL dipengaruhi oleh mekanisme pasar yang tidak bisa diprediksi oleh manajemen.

Mekanisme pasar saat ini dipicu oleh keterbukaan informasi posisi keuangan dan kinerja NICL kepada publik.

Emiten pertambangan nikel terafiliasi konglomerat Christopher Sumasto Tjia ini memang telah mencatatkan laba tahun berjalan yang melonjak 1.473,69% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp193,13 miliar per kuartal I/2025.

Per Maret 2025, NICL juga mencatatkan penjualan Rp543,91 miliar, naik 365,68% yoy dari sebelumnya Rp116,79 miliar.

Pembagian dividen rutin oleh perseroan juga dinilai mendapat respon positif dari pasar. Di tengah suspensi, Suhartono menjelaskan bahwa perseroan tetap menjalankan kegiatan operasionalnya seperti biasa.

Sebagaimana diketahui, BEI telah melakukan suspensi atas perdagangan saham NICL mulai sesi I perdagangan pekan lalu, Jumat (16/5/2025).

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono menjelaskan suspensi saham dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Penghentian sementara perdagangan saham NICL dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya.

"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," tambahnya.

Sementara itu, saham NICL pada perdangan terakhirnya, yakni pada pekan lalu (15/5/2025) mencatatkan lonjakan harga 10,99% atau 105 poin ke level harga Rp1.060 per lembar.

Harga saham NICL pun telah mengalami lonjakan dalam beberapa waktu terakhir. Dalam sebulan terakhir saham NICL meroket 211,76%. Adapun, harga saham NICL telah melesat 307,69% ytd atau sejak perdagangan perdana 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper