Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Naik Kelas Jadi Aset Tier 1, Emas Masih Punya Peluang Reli?

Ramalan harga emas usai Amerika Serikat (AS) menaikkan status safe haven tersebut sebagai aset tier 1 dalam kerangka regulasi perbankan Basel III.
Seorang pekerja mengangkat emas batangan dari mesin konveyor di pabrik Rand Refinery Ltd. di Germiston, Afrika Selatan. Bloomberg/Waldo Swiegers
Seorang pekerja mengangkat emas batangan dari mesin konveyor di pabrik Rand Refinery Ltd. di Germiston, Afrika Selatan. Bloomberg/Waldo Swiegers

Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat (AS) akan mengakui emas fisik sebagai aset tier 1 dalam kerangka regulasi perbankan Basel III mulai 1 Juli 2025. Bagaimana kemudian prospek harga emas ke depan?

Sejak 2024, Komite Basel yang merancang kerangka regulasi internasional untuk bank (Basel III) memang telah melirik emas fisik sebagai aset aman setara dengan uang tunai.

Alhasil, di bawah ketentuan Basel III yang akan berlaku di AS, bank diperbolehkan memasukkan emas fisik ke dalam cadangan modal inti mereka sebesar 100% dari nilai pasar. Ini berbeda dari sebelumnya yang hanya diakui 50% sebagai aset tier 3.

Analis investasi sekaligus Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra menilai diakuinya emas fisik sebagai aset tier 1 di AS akan mendorong peningkatan permintaan emas, terutama dari bank-bank sentral ke depan.

"Ketentuan ini tentunya akan mendorong peningkatan demand emas dari bank-bank sentral yang pastinya akan mengangkat harga emas ke depannya," ujar Ariston kepada Bisnis pada Kamis (15/5/2025).

Akan tetapi, kenaikan harga emas bukan garis lurus. Naik turun harga emas akan tetap sesuai dengan kejadian terdekat yang memengaruhinya.

Terbaru, gerak harga emas dunia dipengaruhi oleh sentimen meredanya perang dagang seiring dengan berhasilnya negosiasi AS dan China.

"Kekhawatiran pasar turun dan emas yang jadi aset aman kemudian dilepas. Harga emas pun turun," kata Ariston.

Meski begitu, peluang peningkatan harga emas pun muncul dari sentimen lainnya. Dengan banyaknya konflik antar negara, peristiwa yang berpotensi melambatkan perekonomian, penurunan suku bunga acuan, dan lainnya, harga emas masih dalam tren kenaikan untuk beberapa tahun ke depan.

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi juga mengatakan bahwa diakuinya emas fisik sebagai aset tier 1 mampu mendorong permintaan emas dari investor institusional, terutama perbankan.

"Hal tersebut meningkatkan pentingnya emas dalam memastikan stabilitas dan likuiditas bank,” ujar Ibrahim dalam keterangan resmi, Selasa (13/5/2025).

Dia menilai langkah AS yang akhirnya menerapkan Basel III di kepemimpinan Presiden Donald Trump akan mendorong penggunaan emas sebagai agunan kredit jangka menengah hingga panjang.

"Emas batangan kini bisa dijadikan jaminan 100% di perbankan AS. Ini mendorong perbankan untuk melihat emas sebagai instrumen investasi yang menguntungkan, baik dari sisi fluktuasi harga maupun pendapatan bunga dan biaya administrasi," ujar Ibrahim.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper