Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali diproyeksi menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (9/5/2025).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup melemah 1,42% ke level 6.827 pada perdagangan kemarin, Kamis (8/5/2025). Pada posisi itu, IHSG anjlok 3,56% sepanjang tahun berjalan 2025.
Tim analis MNC Sekuritas menerangkan, pelemahan IHSG pada perdagangan kemarin disebabkan oleh munculnya tekanan jual yang tinggi. Adapun tim analis MNC Sekuritas memperkirakan posisi IHSG sudah berada di akhir wave [a] dari wave B.
”Kami perkirakan, sudah berada di akhir wave (a) dari wave [b], sehingga IHSG berpeluang menguat dalam jangka pendek untuk menguji 6.859—6.897,” tulisnya dalam riset, dikutip Jumat (9/5/2025).
Pada perdagangan hari ini, analis MNC Sekuritas memproyeksi IHSG bergerak pada rentang support di level 6.682 dan 6.759, serta area resistance pada level 6.986 dan 7.075.
Adapun terdapat beberapa saham yang menjadi rekomendasi tim analis MNC Sekuritas pada hari ini, antara lain ADRO, AMRT, BRPT, hingga ICBP.
Untuk saham ADRO, misalnya, tim analis merekomendasikan buy on weakness pada area Rp1.765—Rp1.850, dengan target harga pada level Rp1.975 dan Rp1.030, stoploss di bawah Rp1.725.
Sementara itu, saham AMRT turut direkomendasikan buy on weakness pada area Rp2.200—Rp2.320. Target harga saham ini berada pada area Rp2.480, Rp2.550, dengan stoploss di bawah Rp2.180.
”Kami perkirakan, posisi ADRO sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (b), sehingga ADRO rawan melanjutkan koreksinya,” tulis analis.
Selain itu, saham BRPT menjadi rekomendasi pada perdagangan hari ini dengan speculative buy pada area Rp805—Rp820. Adapun target harga saham ini Rp895, Rp935, dengan stoploss di bawah Rp800.
Terakhir, saham ICBP direkomendasikan dengan buy on weakness pada level Rp10.575—Rp11.125, target harga pada Rp11.650, Rp11.900, dan stoploss di bawah Rp10.100.
”Kami perkirakan, posisi ICBP sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave A, sehingga ICBP rawan berbalik terkoreksi dahulu,” tutupnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.