Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten CPO Palma Serasih (PSGO) Siapkan Dividen Rp150,8 Miliar

Emiten CPO PT Palma Serasih Tbk. (PSGO) memutuskan pembagian dividen senilai Rp150,80 miliar atau Rp8 per saham.
Jajaran komisaris-direksi PT Palma Serasih Tbk. (PSGO) selepas RUPST 2024 pada Kamis (8/5/2025). Emiten perkebunan kelapa sawit dan pengolahan CPO tersebut memutuskan pembagian dividen senilai Rp150,80 miliar atau Rp8 per saham. Bisnis-Hafiyyan
Jajaran komisaris-direksi PT Palma Serasih Tbk. (PSGO) selepas RUPST 2024 pada Kamis (8/5/2025). Emiten perkebunan kelapa sawit dan pengolahan CPO tersebut memutuskan pembagian dividen senilai Rp150,80 miliar atau Rp8 per saham. Bisnis-Hafiyyan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan kelapa sawit dan pengolahan CPO, PT Palma Serasih Tbk. (PSGO) memutuskan pembagian dividen senilai Rp150,80 miliar atau Rp8 per saham.

Astrida Niovita Bachtiar, Direktur PSGO, menyampaikan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2024 menyetujui pembagian dividen Rp150,80 miliar atau setara Rp8 per saham. Dividen akan didistribusikan paling lambat tanggal 5 Juni 2025.

“Sesuai hasil RUPS kami berkomitmen membagikan dividen, yang tentunya juga mempertimbangkan rencana ekspansi ke depan. Dari manajemen sendiri memproyeksikan setidaknya 30% laba bisa untuk dividen,” ujarnya kepada Bisnis selepas RUPST 2024, Kamis (8/5/2025).

Sebagai informasi, dalam RUPST 2023, PSGO juga menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp8 per lembar saham atau total mencapai Rp150,8 miliar.

Pada 2024, PSGO membukukan penjualan bersih Rp2,12 triliun, meningkat sekitar 3,8% dari Rp2,04 triliun pada 2023. Laba usaha meningkat 27,9% dan marjin laba usaha bertumbuh menjadi 23,3% yang didukung oleh tren peningkatan harga minyak kelapa sawit dan sinergi operasional yang lebih baik.

Laba bersih pada 2024 mencapai Rp350,64 miliar, turun 36,2% dari tahun 2023 sebesar Rp549,24 miliar. Menurut Astrida, peningkatan laba pada 2023 terjadi karena terdapat laba dari luar usaha atas keuntungan pelepasan investasi di dua entitas anak PSGO.

Dari sisi operasional, PSGO mencatatkan jumlah produksi TBS inti dan plasma sebanyak 488.845 ton, turun 11%. Sekitar 7% dari penurunan tersebut disebabkan karena divestasi dua entitas anak pada akhir 2023, sedangkan dampak perubahan iklim kurang lebih sebesar 4%.

Penurunan produksi TBS secara umum juga mempengaruhi supplai TBS eksternal, sehingga produksi CPO dan PK PSGO juga mengalami penurunan. Perseroan mencatat produksi CPO sebesar 142.481 ton, turun 11% dari tahun 2023, dan PK sebesar 21.783 ton, turun 16% dibandingkan tahun 2023.

Astrida menambahkan pada akhir 2024, PSGOdan entitas anak PT Anugerah Energitama telah menandatangani Perjanjian Jual dan Beli Bersyarat sehubungan dengan rencana pengambilalihan 100% saham, dan kepentingan yang dimiliki oleh PT Dhanistha Surya Nusantara dan PT Surya Nusantara Sawitindo pada PT Sabhantara Rawi Sentosa.

“Rencana transaksi ini dilakukan dalam rangka ekspansi usaha di sekitar wilayah operasional entitas anak yang akan menciptakan sinergi dan nilai strategis bagi PSGO,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper