Bisnis.com, JAKARTA – Emiten agrokimia dan pupuk PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) mencatatkan peningkatan penjualan dan laba pada pada kuartal I/2025. Untuk menopang pertumbuhan ke depan, perusahaan juga berencana mengoperasikan pabrik baru.
Direktur DGWG Danny Jo Putra menyampaikan peningkatan laba DGWG pada kuartal I/2025 tercapai melalui pertumbuhan penjualan yang sesuai dengan strategi dan target telah ditetapkan perseroan.
“Pertumbuhan ini juga ditopang dengan stabilitas perolehan marjin yang dapat terus dijaga,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (7/5/2025).
DGWG melaporkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp25,89 miliar. Raihan laba bersih itu meningkat 57,66% dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp16,42 miliar.
Dari segi penjualan, DGWG menghimpun Rp803,14 miliar pada kuartal I/2025, meningkat 9,83% dari Rp731,27 miliar pada kuartal I/2024.
Beban pokok pendapatan tercatat Rp575,92 miliar per Maret 2025, naik dari sebelumnya Rp521,96 miliar. Dengan demikian, laba bruto DGWG mencapai Rp227,21 miliar, naik 8,56% dari Rp 209,31 miliar pada kuartal I/2024.
Baca Juga
Danny Jo Putra menyampaikan penjualan pada kuartal I/2025 masih didominasi oleh produk pestisida dan pupuk kepada pihak ketiga. Penjualan pestisida meningkat 18,17%, dan pupuk meningkat 6,30%.
“Upaya perusahaan untuk meningkatkan kinerja bisnisnya akan terus dilakukan salah satunya melalui pendirian pabrik karbamasi atau bahan baku produk agrokimia yang direncanakan akan diresmikan pada akhir kuartal II/2025,” paparnya.
Produk-produk karbamasi ini diproyeksikan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan internal ataupun pasar domestik, tetapi juga ke pasar mancanegara.
Manajemen DGWG optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dobel digit pada 2025. Perusahaan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 16% dan laba bersih 27% pada tahun ini.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap pengembangan bisnis, DGWG mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp133 miliar pada tahun 2025, yang melanjutkan realisasi penggunaan capex tahun lalu senilai Rp182 miliar.
