Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas menguji level 6.785-6.840 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (2/5/2025). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini.
Tim analis MNC Sekuritas mengatakan IHSG ditutup menguat 0,26% ke level 6.766 pada perdagangan Rabu (30/4/2025), yang disertai oleh peningkatan volume pembelian. Pihaknya memperkirakan, posisi IHSG sedang berada di akhir wave [a] dari wave B, sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas.
"Adapun area penguatan kami perkirakan akan menguji kembali 6.785-6.840. Waspadai, akan adanya potensi pembalikan arah dari IHSG untuk membentuk wave [b], dimana kami perkirakan akan menguji 6.364-6.618, papar Tim Riset MNC Sekuritas, Jumat (2/5/2025).
Adapun, pada perdagangan hari ini, MNC sekuritas menyebut level support IHSG akan berada di kisaran 6.708, 6.585, sedangkan level resistansi berada pada rentang 6.818, 6.877.
Saham-saham yang menjadi rekomendasi MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah INCO, MAPI, MIDI dan ELSA.
Baca Juga
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat 0,26% ke level 6.766,79 pada perdagangan akhir bulan kemarin, Rabu (30/4/2025). IHSG pun menguat 12,85% dalam sebulan perdagangan atau sepanjang April 2025.
Penguatan IHSG terjadi setelah pada awal bulan ini (8/4/2025), indeks terpuruk. IHSG saat itu jeblok 7,9% menuju posisi 5.996,1. IHSG bahkan sempat anjlok 9,19% ke level 5.912,06 setelah pembukaan kembali pasca libur Lebaran. BEI pun mengumumkan pembekuan sementara perdagangan saham atau trading halt.
Sementara, saat ini IHSG masih di zona merah, turun 4,42% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Di sisi lain, saat IHSG mulai bangkit, pasar saham Indonesia masih mencatat larinya dana asing. Tercatat, nilai jual bersih atau net sell asing di pasar saham Indonesia mencapai Rp20,8 triliun sepanjang April 2025.
Alhasil, dalam empat bulan 2025 berjalan, pasar saham Indonesia mencatatkan net sell asing sebesar Rp50,7 triliun.
Pada April 2025, sejumlah saham mencatatkan net sell asing yang tinggi. Dua saham bank jumbo PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) misalnya mencatatkan net sell asing masing-masing Rp3,44 triliun serta Rp2,35 triliun.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai IHSG telah berada pada posisi penguatan setelah pada awal bulan ini terpuruk. Namun, terdapat faktor yang mendasari kekhawatiran bahwa penguatan IHSG tidak sustainable, yakni larinya dana asing.
"Investor asing yang masih cenderung lanjutkan net sell selama fase bullish reversal IHSG sejak 8 April 2025," tulis Valdy dalam risetnya belum lama ini.
Sementara itu, Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan juga memproyeksikan aliran dana asing masih akan keluar deras dari pasar saham Indonesia pada kuartal II/2025. Faktor pendorongnya adalah sentimen negatif tarik ulur kebijakan tarif impor AS.
"Investor khususnya foreign pun mungkin masih akan keluar dari market domestik kita di bulan April ini khususnya, untuk memburu aset safe haven seperti emas, US Treasury, dan mata uang negara lain seperti yen dan franc swiss," ujar Felix kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
IHSG menguat 0,23% atau 15,89 poin menuju level 6.782,68 jelang penutupan sesi I pukul 11.01 WIB
Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 6.765 hingga 6.818.
Sebanyak 282 saham menguat, 297 melemah dan 216 saham stagnan.
IHSG dibuka menguat 0,49% atau 33,43 poin menuju level 6.800,22 pukul 09.01 WIB
Pada awal sesi, IHSG bergerak pada rentang 6.796 hingga 6.811.
Sebanyak 236 saham menguat, 126 melemah dan 226 saham stagnan.