Bisnis.com, JAKARTA — Emiten CPO PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) mencetak laba bersih sebesar Rp218,92 miliar pada kuartal I/2025.
Berdasarkan Laporan Keuangan per 30 Maret 2025, Teladan Prima Agro mencatatkan pertumbuhan laba bersih meroket 211,6% menjadi Rp218,9 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp70,25 miliar.
Manajemen TLDN menjelaskan pencapaian ini didukung oleh kombinasi dari peningkatan harga jual rata-rata crude palm oil (CPO) maupun palm kernel (PK), serta pertumbuhan volume CPO.
TLDN juga menjelaskan pada tiga bulan pertama tahun ini, harga jual rata-rata CPO mencapai Rp14.365 per kilogram, meningkat 31,4% year-on-year (yoy), sedangkan harga jual rata-rata palm kernel melonjak 120,9% yoy menjadi Rp10.488 per kilogram.
Dari sisi volume, penjualan CPO naik 6,36% yoy menjadi 78.121 ton, sementara penjualan PK tercatat 9.238 ton, turun 20,8% yoy.
Direktur Utama TLDN Wishnu Wardhana mengatakan meskipun terjadi penurunan volume penjualan palm kernel, lonjakan harga jual berhasil mengimbangi dampaknya terhadap pendapatan. Selain itu, lanjutnya, sebagian produksi PK telah dialihkan untuk mendukung kegiatan hilirisasi melalui produksi crude palm kernel oil (CPKO).
"Produksi CPKO merupakan bagian dari ekspansi bisnis hilirisasi kami yang telah berjalan sejak tahun lalu. Ini tidak hanya memperluas portofolio produk berbasis kelapa sawit kami, tetapi juga memperkuat daya saing perusahaan dalam jangka panjang,” ujar Wishnu dalam keterangan resminya, Rabu (30/4/2025).
TLDN juga melaporkan realisasi produksi CPKO pada kuartal I/2025 sebesar 2.510 ton dengan rata-rata harga jual sebesar Rp23.161/Kg. CPKO yang diproduksi dari kernel crushing plant (KCP) TLDN ini telah memberikan realisasi pendapatan sebesar Rp58,14 miliar.
Kemudian, untuk pendapatan CPO dan PK masing-masing sebesar Rp1,12 triliun dan Rp96,89 miliar. Lalu penjualan lainnya sebesar Rp3,38 miliar, sehingga total pendapatan TLDN pada Januari-Maret 2025 sebesar Rp1,28 triliun, tumbuh 49,1% secara tahunan.
Dari kinerja produksi pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS), TLDN telah mengolah sejumlah 327.157 ton tandan buah segar (TBS), turun 4,6% dari pencapaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 342.986 ton. Kondisi ini disebabkan oleh produksi kebun plasma dan pasokan buah dari pihak ketiga yang masih dalam proses optimalisasi.
Masih dalam periode yang sama, produksi CPO sebesar 74.340 ton turun 10,1% yoy, dan PK sebesar 12.018 ton turun 6,2% yoy. Namun, perusahaan mencatatkan produksi CPKO sebesar 2.552 ton dengan tingkat ekstraksi mencapai 39,63%, lebih tinggi secara tahunan.
Adapun Wishnu menuturkan meskipun terdapat beberapa penyesuaian dalam volume produksi, secara keseluruhan kinerja operasional tetap solid. Hal ini menurutnya berkat komitmen perusahaan dalam menerapkan praktik agronomi terbaik, menjaga kualitas infrastruktur, serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional kebun dan pabrik.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.