Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas rebound dan bergerak naik pada penutupan perdagangan kemarin setelah investor memulai aksi perburuan harga murah (bargain hunting). Harga emas dalam dua hari perdagangan sebelumnya memang sempat ke bawah level US$3.300 di pasar spot di tengah fokus pasar yang tertuju pada perkembangan perdagangan AS-China dan serangkaian data ekonomi.
Melansir Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi US$3.335,30 per ons setelah sempat turun sebanyak 1,8% di awal sesi. Sementara itu, harga emas berjangka AS terpantau naik 1,5% menjadi US$3.347,70 per ons.
"Kami mulai melihat tanda-tanda pertama dari jenuh jual," kata ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali, seraya menambahkan bahwa risiko penurunan emas sangat terbatas.
Sementara itu, dalam perdagangan pagi ini (29/4/2025) pukul 6.07 WIB, harga emas di pasar spot berada pada level US$3.339,77 atau turun 0,13%.
"Investor barat, khususnya pedagang diskresioner atau dana makro, telah sepenuhnya berada di posisi yang kurang menguntungkan dalam tahap akhir reli emas ini, dan sebagai akibatnya, ada aktivitas penjualan dalam jumlah terbatas dan harga emas bergerak naik untuk mencerminkan hal itu," kata Daniel.
Seperti diketahui emas batangan adalah alat lindung nilai tradisional terhadap ketidakstabilan politik dan keuangan, naik ke level tertinggi sepanjang masa di US$3.500,05 per ons minggu lalu karena ketidakpastian yang meningkat.
Baca Juga
Presiden AS Donald Trump mengatakan kemajuan negosiasi tarif impor ke AS telah dibuat dengan China. Namun, Beijing telah membantah bahwa pembicaraan perdagangan sedang berlangsung. Menteri Keuangan Scott Bessent pada hari Minggu gagal menjelaskan update negosiasi untuk mendukung pernyataan Trump bahwa pembicaraan tarif dengan China sedang berlangsung.
"Sampai kita menyaksikan pola yang jelas dari titik tertinggi yang lebih rendah, titik terendah yang lebih rendah, dan perjanjian perdagangan yang kuat daripada lebih banyak kegaduhan politik dari pemerintahan Trump, prospek titik tertinggi baru untuk emas tidak dapat diabaikan," kata Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com.
Risikonya tinggi bahwa ekonomi global akan tergelincir ke dalam resesi tahun ini, menurut mayoritas ekonom dalam jajak pendapat Reuters.
Data yang akan dirilis minggu ini mencakup laporan lowongan kerja AS pada hari Selasa, Pengeluaran Konsumsi Pribadi pada hari Rabu, dan laporan penggajian nonpertanian pada hari Jumat. Pelaku pasar akan memindai ini untuk mengukur dampak tarif terbaru pada ekonomi AS.