Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas menguat seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel yang mendorong lonjakan permintaan terhadap aset safe haven.
Berdasarkan data Reuters pada Selasa (24/6/2025), harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi US$3.382,42 per troy ounce. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS menguat 0,3% di level US$3.395.
Managing Partner CPM Group Jeffrey Christian mengatakan kenaikan harga emas sebagian besar disebabkan karena ketidakpastian politik pascaserangan udara AS ke Iran.
Dia memperkirakan harga emas dan perak akan tetap kuat dan cenderung naik lebih lanjut selama ketegangan politik dan ekonomi terus berlanjut. Christian menyebut, pihaknya juga belum melihat tanda-tanda situasi akan mereda dalam waktu dekat.
“Target harga emas bisa menembus US$3.500 per ounce dalam beberapa bulan ke depan," katanya.
Selama akhir pekan lalu, Amerika Serikat meluncurkan serangkaian serangan rudal terhadap fasilitas nuklir Iran. Presiden Donald Trump bahkan secara terbuka menyatakan kemungkinan menggulingkan pemerintahan Iran.
Baca Juga
Sementara itu, Axios mengutip pejabat Israel yang menyebut Iran telah menembakkan enam rudal ke arah pangkalan militer AS di Qatar.
Militer Israel juga menggempur Penjara Evin di utara Teheran — fasilitas yang dikenal sebagai simbol kekuasaan rezim Iran. Serangan ini disebut sebagai pengeboman paling intens terhadap ibu kota Iran sejauh ini.
Emas dikenal sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan aset pelindung saat terjadi ketidakpastian geopolitik maupun ekonomi.
Adapun rekor harga emas tertinggi sepanjang sejarah terjadi pada 22 April lalu, yakni di level US$3.500,05 per ounce.
Pelaku pasar kini menanti rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE) — indikator inflasi acuan Federal Reserve — yang dijadwalkan minggu ini.
Pekan lalu, The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 4,25%–4,50%, dengan sinyal terbuka terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga di paruh kedua tahun ini.
Aset logam mulia seperti emas cenderung lebih diminati saat suku bunga rendah, karena tidak menghasilkan imbal hasil (non-yielding asset) dan menjadi alternatif yang lebih menarik dibanding instrumen pendapatan tetap.
Selain emas, harga perak spot naik 0,7% ke level US$36,23 per ounce. Harga platinum juga melonjak 2% menjadi US$1.290,31, sementara palladium menguat 3,1% ke US$1.076,50 — level tertinggi sejak 11 Juni.