Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Saham Amerika Hari Ini (29/4), Wall Street Ditutup Variatif Tunggu Negosiasi Tarif AS

Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup beragam pada Senin (28/4/2025).
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup beragam pada Senin (28/4/2025) seiring dengan langkah investor yang mencari tanda-tanda kemajuan dalam negosiasi tarif di tengah musim laporan keuangan perusahaan dan data ekonomi.

Melansir Reuters pada Selasa (29/4/2025), Dow Jones Industrial Average ditutup naik 114,09 poin atau 0,28% menjadi 40.227,59, S&P 500 ditutup naik 3,54 poin atau 0,06% menjadi 5.528,75. Sementara itu, indeks Nasdaq Composite ditutup turun 16,81 poin, atau -0,10% menjadi 17.366,13.

Pelemahan pada sektor teknologi menyeret Nasdaq turun, sementara dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang dunia. Saat yang sama, harga emas sebagai aset safe haven bangkit kembali.

"Kami mengalami reli yang bagus minggu lalu namun jika tidak ada katalis positif yang besar, saya pikir akan lebih sulit bagi ekuitas untuk naik lebih tinggi dari sini" kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird di Louisville, Kentucky.

Mayfield menyebut gejolak pasar kemarin hanya sedikit perubahan, dengan kurangnya katalis dan banyak yang terkonsentrasi di paruh terakhir minggu ini.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan banyak mitra dagang utama AS telah membuat proposal tarif yang sangat bagus, seraya menambahkan bahwa langkah-langkah terbaru China untuk membebaskan barang-barang AS tertentu dari tarif pembalasannya menunjukkan keinginan untuk meredakan ketegangan antara kedua negara.

"Kami berada pada titik di mana, kecuali kami mendapatkan resolusi besar pada perdagangan, atau kenaikan besar dari beberapa data ekonomi atau pendapatan minggu ini, saya pikir kami berada dalam kisaran perdagangan ini yang menurut saya akan membuat kami terjebak untuk sementara waktu," kata Mayfield.

Meskipun ada harapan untuk kemajuan, para ekonom yang disurvei oleh Reuters melihat risiko tinggi resesi global karena tarif Trump. Tiga bulan lalu, mereka memproyeksikan ekonomi dunia tumbuh dengan baik.

Musim pendapatan kuartal pertama memanas minggu ini, dengan Meta Platforms, Microsoft, Apple, dan Amazon di antara hasil yang menonjol dalam agenda.

Meskipun tidak ada data ekonomi AS yang dirilis pada Senin, minggu ini diisi dengan indikator-indikator yang diawasi ketat seperti Pengeluaran Konsumsi Pribadi, indeks PMI manufaktur dari Institute for Supply Management, data awal PDB AS, dan laporan ketenagakerjaan bulan April.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper