Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geliat Ekspansi Emiten Sawit, Sinyal Positif Usai Menang Sengketa WTO

Emiten sawit mulai melakukan ekspansi seiring dengan hasil positif sengketa WTO terhadap Uni Eropa.
Kumpulan buah sawit yang telah lepas dari tandan sebelum dikirim ke pabrik kelapa sawit, Rabu (28/8/2024). / Bisnis-Annasa Rizki Kamalina
Kumpulan buah sawit yang telah lepas dari tandan sebelum dikirim ke pabrik kelapa sawit, Rabu (28/8/2024). / Bisnis-Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten sawit mulai melakukan ekspansi seiring dengan hasil positif sengketa produk turunan crude palm oil (CPO) di World Trade Organization (WTO) terhadap Uni Eropa.

Pada Januari 2025, panel WTO menyatakan bahwa Uni Eropa (UE) melakukan diskriminasi dengan memberikan perlakuan yang kurang menguntungkan terhadap biofuel berbahan baku kelapa sawit dari Indonesia dibandingkan dengan produk serupa yang berasal dari UE seperti rapeseed dan bunga matahari.

Uni Eropa juga terbukti membedakan perlakuan dan memberikan keuntungan lebih kepada produk sejenis yang diimpor dari negara lain seperti kedelai.

Selain itu, Panel WTO menilai UE gagal meninjau data yang digunakan untuk menentukan biofuel dengan kategori alih fungsi lahan kelapa sawit berisiko tinggi (high ILUC-risk) serta ada kekurangan dalam penyusunan dan penerapan kriteria serta prosedur sertifikasi low ILUC-risk dalam Renewable Energy Directive (RED) II.

Oleh karena itu, UE diwajibkan untuk menyesuaikan kebijakan di dalam Delegated Regulation yang dipandang Panel melanggar aturan WTO.

Selang beberapa bulan, PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) sebagai salah satu emiten sawit, berencana mengakuisisi perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Cipta Davia Mandiri, yang terletak di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim). Transaksi akuisisi ini diperkirakan menghabiskan Rp160 miliar hingga Rp210 miliar.

Direktur Utama TLDN Wishnu Wardhana mengatakan ekspansi ini memiliki tujuan untuk memenuhi rencana penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham TLDN.

“Tujuan dari ekspansi ini adalah guna memenuhi rencana penggunaan dana dari hasil penawaran umum perdana saham, sebagaimana telah dijelaskan pada prospektus TLDN yaitu akan digunakan untuk melakukan akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit,” kata Wishnu dalam keterangan resmi, Rabu (23/4/2025).

Selain itu, Wishnu mengatakan aksi korporasi yang dilakukan oleh TLDN ini merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam mempertahankan pertumbuhan kinerja operasional, menambah aset, serta sebagai salah satu rencana pengembangan usaha jangka panjang perusahaan.

Dalam transaksi ini, pada 22 April 2025, telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (PJBB) antara TLDN dan PT REA Kaltim Plantations, sehubungan dengan rencana akuisisi 100% saham pada PT Cipta Davia Mandiri.

Total nilai keseluruhan atas rencana transaksi tersebut sekitar Rp160 miliar–Rp210 miliar. Rencana transaksi berdasarkan PJBB ini merupakan transaksi bersyarat, dengan pemenuhan pelaksanaan serta nilai transaksi akan dipertimbangkan dan ditentukan setelah persyaratan pendahuluan terpenuhi. 

Tanggal penyelesaian atas rencana transaksi akan disepakati kemudian oleh para pihak terkait setelah kewajiban yang tertuang pada PJBB telah terpenuhi.

Manajemen TLDN menjelaskan PT Cipta Davia Mandiri mengelola sekitar 3.100 hektare perkebunan kelapa sawit. Setelah akuisisi resmi dilakukan, lahan tertanam yang dimiliki oleh TLDN akan bertambah menjadi sekitar 63.500 hektare.

Berdasarkan data Bloomberg, saham dengan kode TLDN ditutup menguat 2,75% menjadi Rp560 pada akhir perdagangan Kamis (24/4/2025). Sejak awal tahun, harga bertumbuh 2,75%. Sedangkan dalam sepekan terakhir, harga sudah naik 6,67%. 

Berdasarkan laporan keuangan, Teladan Prima Agro mencetak laba bersih sebesar Rp825,59 miliar sepanjang 2024. Realisasi itu melesat 82,7% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp451,79 miliar.

Manajemen TLDN dalam keterangan resminya mengatakan kinerja positif dari bottom line ini mampu melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 10% year on year (yoy).

Hal ini dikarenakan adanya kenaikan harga jual rata-rata Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) dan efisiensi biaya produksi yang dilakukan oleh perusahaan.

Harga jual rata-rata CPO pada tahun 2024 sebesar Rp12.230/kg, naik 11,6% dari harga jual rata-rata tahun 2023 sebesar Rp10.959/kg. Sementara itu, harga jual rata-rata Palm Kernel sebesar Rp6.782/kg, meningkat 56,3% dibandingkan tahun sebelumnya.

Proyeksi Harga CPO 2025

PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk. (NSSS) memperkirakan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih akan tetap tinggi pada 2025.

Direktur Nusantara Sawit Sejahtera Kurniadi Patriawan mengatakan harga CPO saat ini sebagaimana ditunjukkan average selling price (ASP) perseroan adalah sebesar Rp12.000 per kilogram. NSSS memperkirakan harga referensi tersebut masih bisa dipertahankan ke depannya.

"Karena ada beberapa pertimbangan seperti program biodiesel B40. Itu akan menguatkan permintaan CPO," kata Kurniadi, dalam paparan publik NSSS, Senin (16/12/2024).

Kurniadi mengatakan pihaknya sangat mendukung program pemerintah untuk menaikkan mandat biodiesel menjadi B40. Menurutnya, program ini akan memberdayakan sumber daya perseroan, mengurangi fossil fuel, dan mendukung upaya go green.

NSSS menilai program B40 akan mendukung program pemerintah dan dunia untuk lebih ramah lingkungan.

Dia melanjutkan, selain biodiesel, permintaan CPO ke depannya juga akan dipengaruhi oleh efek cuaca. NSSS melihat saat ini kondisi cuaca dipenuhi dengan ketidakpastian, yang juga terjadi di negara lain yang merupakan penghasil minyak nabati.

NSSS memperkirakan harga rata-rata CPO akan bertahan kuat pada 2025, dan tidak akan berbeda jauh dari tahun ini yang bahkan menyentuh 5.000 ringgit per ton.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper