Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 6.613,47 pada perdagangan Kamis (24/4/2025). Namun, di tengah penurunan indeks, saham UNVR, BBNI, dan DSSA masih menorehkan penguatan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG membukukan penurunan sebesar 0,32% atau 20,89 poin menuju posisi 6.613,47. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka pada level 6.671,06 dan sempat menyentuh level tertingginya di 6.697,90.
Tercatat, sebanyak 327 saham meningkat, 274 saham turun, dan 203 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp11.485 triliun.
Saham berkapitalisasi pasar jumbo yang menguat dipimpin oleh PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang naik 4,91% menuju level Rp1.495, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) tumbuh 0,48% menjadi Rp4.900, serta saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) meningkat sebesar 0,23%.
Adapun saham market cap besar yang turun di antaranya PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (AMMN) melemah 4,38% menuju level Rp11.475, dan saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) terkoreksi 3,45% menjadi Rp7.700 per saham.
Selanjutnya saham top gainers hari ini dihuni oleh PT Trimuda Nuansa Citra Tbk. (TNCA) yang menguat 34,65% menuju level Rp171 per saham, lalu disusul saham PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) naik 34,15% menjadi Rp110.
Baca Juga
Di sisi lain, saham paling boncos atau top losers ditempati oleh saham PT MDTV Media Technologies Tbk. (NETV) yang terkoreksi 14,41% menjadi Rp202, dan saham PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS) turun 7,57% menuju Rp171 per saham.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan indeks komposit sempat ditutup menguat sebesar 0,38% ke level 6.659,64 pada sesi pertama.
Secara teknikal, IHSG membentuk long upper shadow seiring dengan histogram MACD yang bergerak sideways serta Stochastic RSI berada pada overbought area.
“Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang level 6.625 hingga 6.675 pada perdagangan sesi kedua hari ini,” ujarnya dalam riset harian.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.