Bisnis.com, JAKARTA — Emiten CPO PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) memperkirakan pendapatan perseroan dapat naik 5% hingga 10% sampai akhir 2025 ini.
Direktur Teladan Prima Agro Santos Ibrahim Noor mengatakan harga jual CPO mengalami kenaikan pada kuartal I/2025. Akan tetapi, memasuki kuartal II/2025, terjadi goncangan harga CPO akibat Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif impor.
"Jadi kuartal II/2-25 kami perkirakan harga CPO akan berkisar pada level Rp13.000-Rp13.500. TLDN juga melihat kesempatan ini, bahwa ke depan kemungkinan untuk kenaikan pendapatan 5% sampai 10% di 2025," ucap Santos.
Sementara itu, Head of Corporate Finance and Strategy Teladan Prima Agro Wasisto B. Sulistio mengatakan TLDN saat ini menjual seluruh hasil produksi CPO pada pasar domestik, sehingga tidak terdampak oleh kebijakan AS.
Namun, lanjut Wasisto, secara tidak langsung, apa yang menjadi kebijakan AS, pasti akan memberikan dampak terhadap harga komoditas, terutama CPO.
"Kami tetap optimis penjualan produk kelapa sawit kami tidak terganggu," ujar Wasisto.
Baca Juga
Wasisto juga menuturkan pihaknya optimistis karena pemerintah dengan berbagai regulasi sangat mendukung industri kelapa sawit.
Sebagai informasi, Teladan Prima Agro mencetak laba bersih sebesar Rp825,59 miliar sepanjang tahun 2024. Realisasi itu melesat 82,7% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp451,79 miliar.
TLDN juga mencetak pendapatan sebesar Rp4,21 triliun pada 2024, atau 5,1% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan sebesar Rp3,85 triliun berasal dari penjualan CPO, yang tumbuh 2,1% secara tahunan. Kemudian, sebesar Rp271,77 miliar dari penjualan PK, tumbuh 13,5% yoy.